Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2019, 12:10 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Teto menjelaskan, warisan luhur dari nenek moyang orang Manggarai Timur adalah motif kain sulam yang tidak didatangkan dari luar. Kalau pohon kopi itu dibawa oleh Belanda saat masa penjajahan dan dilanjutkan oleh misionaris Katolik dari Eropa yang berkarya di Flores Barat, termasuk Manggarai Timur.

Jadi warisan yang asli dan diciptakan sendiri oleh nenek moyang orang Manggarai Timur adalah lambang-lambang motif yang terdapat di kain tenun sulam.

Teto menjelaskan, nenek moyang orang Manggarai Timur selalu menyebut kain tenun sulam karena disulam, sedangkan kawasan Ngada, Nagekeo, Ende, Maumere, Flores Timur dan Lembata mengenalnya dengan sebutan kain tenun ikat. Dari sisi bentuk karya dan motifnya sangat berbeda. Walaupun disebut kain tenun.

Staf Bagian Industri Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manggarai Timur, Maria SI Ndarung dan Oliva Helena kepada Kompas.com, Rabu (30/1/2019) menjelaskan, simbol atau motif di kain sulam yang ditenun kaum perempuan di seluruh pelosok Manggarai Timur memiliki makna arti bagi keberlangsungan hidup mereka, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Ndarung menjelaskan, motif itu melambangkan kepribadian orang Manggarai Timur yang menyatu dengan alam dan Sang Pencipta. Jadi motif itu bukan hanya ditempel di kain tenun sulam. Namun, motif itu memiliki nilai, makna sebagai orang Manggarai Timur.

Dua perempuang di Kampung Pota, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menunjukkan kain tenun sulam bermotif Congkar. Kain tenun sulam selalu dipakai saat ritual adat dan perkawinan di seluruh Manggarai Timur.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Dua perempuang di Kampung Pota, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menunjukkan kain tenun sulam bermotif Congkar. Kain tenun sulam selalu dipakai saat ritual adat dan perkawinan di seluruh Manggarai Timur.
“Kami sudah mendata berbagai motif serta kisah dibalik motif itu dari penenun di seluruh Manggarai Timur saat melakukan monitoring serta mendata kelompok tenun di seluruh Manggarai Timur,” jelasnya.

Salah satu contoh motif yang berhubungan keramahan alam semesta, lanjut Helena, tenun sulam Lambaleda bermotif Jok Lambaleda, daun Tao sebagai pewarna benang dasar hitam, daun tao direndam selama 3 hari sampai hancur, kemudian disaring.

Air rendaman daun tao itu dicampur batu kapur laut yang sudah dibakar sampai hangus, dan larutan diendapkan selama 1 malam (dalam periuk tanah), kemudian airnya dibuang dan endapannya diambil, disimpan untuk diproses, kemudian ambil abu dapur yang telah dicampur dengan jelaga, letakkan dalam keranjang kemudian disiram air.

Air rembesan ditampung dalam sebuah wadah. Selanjutnya, campur air rembesan abu dapur dengan endapan tao dengan perbandingan 1:1 (direndam selama 1 malam). Setelah itu, masukkan benang putih ke dalam larutan seperti pada proses sebelumnya, didiamkan selama 2 jam kemudian diperas lalu dijemur. Kemudian, benang dicuci dengan air bersih sampai tidak luntur, benang dijemur dan dikeringkan.

Setelah semua proses ini selesai, selanjutnya penenun menenunnya di dalam rumah atau teras rumah, benang kering itu dimasukkan dalam purung atau paes (kayu bulat) untuk digulung, selanjutnya, dari gulungan benang langsung dipidik atang bentang benang dalam jangkar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pasca-kebakaran, Ekosistem di Bromo Perlu Waktu 5 Tahun untuk Pulih

Pasca-kebakaran, Ekosistem di Bromo Perlu Waktu 5 Tahun untuk Pulih

Travel Update
Pemulihan Kawasan Bromo Akibat Karhutla Butuh Waktu hingga 5 Tahun

Pemulihan Kawasan Bromo Akibat Karhutla Butuh Waktu hingga 5 Tahun

Travel Update
Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru, Ada dari Indonesia

Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru, Ada dari Indonesia

Travel Update
20 Tempat Wisata di Gorontalo, Ada Taman Laut dan Danau

20 Tempat Wisata di Gorontalo, Ada Taman Laut dan Danau

Jalan Jalan
Mulai 2024, Terbang dari Singapura Tidak Perlu Tunjukkan Paspor

Mulai 2024, Terbang dari Singapura Tidak Perlu Tunjukkan Paspor

Travel Update
Target PAD Pariwisata Ponorogo Naik Jadi Rp 4,5 Miliar

Target PAD Pariwisata Ponorogo Naik Jadi Rp 4,5 Miliar

Travel Update
Cara ke Pameran Flona 2023 Naik KRL, MRT, dan TransJakarta

Cara ke Pameran Flona 2023 Naik KRL, MRT, dan TransJakarta

Travel Tips
Sore di Buperta Cibubur, Healing Sejenak Nikmati Sunset di Tepi Danau

Sore di Buperta Cibubur, Healing Sejenak Nikmati Sunset di Tepi Danau

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Travel Tips
Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Travel Update
10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

Jalan Jalan
10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

Jalan Jalan
Gitar Penumpang Pecah saat Keluar Bagasi, Batik Air Belum Terima Laporan

Gitar Penumpang Pecah saat Keluar Bagasi, Batik Air Belum Terima Laporan

Travel Update
6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

Hotel Story
5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com