Dari makai berbagai app/website di atas saya bisa menentukan berapa lama akan stay di 1 kota, jenis transportasi apa yang dipakai menuju ke kota itu, berapa budgetnya, rute lengkap trip ini, sampai menentukan cukup gak ke semua destinasi yang diinginkan dalam waktu 36 hari. Hasilnya adalah rute kota dan negara yang kita kunjungi berikut ini (mulai dari awal):
1. Singapura (1 day trip, nunggu penerbangan selanjutnya)
2. Athena, Yunani (4 hari)
3. Thessaloniki, Yunani (1 hari)
4. Skopje, Macedonia (day trip)
5. Kotor, Montenegro (day trip)
6. Dubrovnik, Kroasia (4 hari)
7. Ljubljana, Slovenia (4 hari)
8. Salzburg, Austria (2 hari)
9. Hallstatt, Austria (day trip dari Salzburg)
10. Munich, Jerman (2 hari)
11. Como, Italia (3 hari)
12. Milan, Italia (day trip saja karena tahun sebelumnya sudah kesini)
13. Turin, Italia (4 hari)
14. Nice, Perancis (3 hari)
15. Antibes, Perancis (2 hari)
16. Barcelona, Spanyol (4hari)
17. Madrid, Spanyol (1 hari)
18. Chicago & Wisconsin USA (end of trip – 3 months)
4. Beli Tiket Pesawat
Kalau rute sudah jadi, sekarang saatnya beli tiket pesawat beneran. I didnt buy it before I apply US visa because its not required to submit the plane ticket and I already got my Schengen visa last year, makanya beli tiket pesawat bisa belakangan.
Tapi kalau kamu belum punya visa Schengen, sebaiknya beli or book tiket dulu karena mesti dilampirkan saat apply visa Schengen.
App dan web yang paling sering saya pakai adalah Traveloka dan Google Flights, juga Skyscanner tapi so far cuma untuk membandingkan harga doang, belum pernah beli pakai web ini.
Dari Jakarta ke Athena kita naik Scoot, sebuah budget airlines milik Singapura. Untuk penerbangan one way dari Jakarta ke Athena saya bayar Rp 4.717.000 per orang (beli via Traveloka) termasuk dengan bagasi (no meals included) dengan transit selama hampir 12 jam di Singapura.
Interior pesawat Scoot lumayan menarik dengan kursi pesawat berwarna biru muda, tapi seat termasuk sempit, dan jangan harap ada inflight entertainment, power outlet, apalagi wifi. I am not sure if I wanna fly with Scoot again.
Sementara itu dari Madrid ke Chicago kita naik Norwegian Air which I recommend if you are looking for budget airlines. Tiket dibeli di websitenya Norwegian Air dan sudah termasuk dengan bagasi 20 kg dan meals.
I love their service, and we sat next to the emergency exit so we got plenty space for us. Tapi seat yang bukan di emergency exit sih kayaknya sempit.
Kemarin juga saya punya banyak pertanyaan seputar visa transit di London dan tim customer service Norwegian Air sangat helpful menjawab setiap pertanyaan di twitter.
5. Kalau Mau Beli Tiket bus dan Kereta di Destinasi Non-populer di Eropa Pakai Apa?
Yang dimaksud dengan destinasi non-populer di Eropa adalah area yang jarang dikunjungi traveler Indonesia saat liburan ke Eropa. Atau kawasan yang jumlah turis Indonesia-nya nggak sebanyak di Amsterdam, Paris, London dan negara Eropa Barat lainnya (kecuali Yunani yang populer karena pulau dan pantainya).
Yang saya maksud disini adalah negara-negara eks Yugoslavia yang berada di semenanjung Balkan.
Secara Yunani berada di kawasan Balkan dan destinasi kita selanjutnya adalah Dubrovnik, Kroasia, rasanya sayang kalau dari Athena langsung ke Kroasia naik pesawat. Nggak sempet lihat area di sekitar yang denger-denger menarik dan sangat cantik alamnya. Belum tentu mampir ke Eropa tenggara/timur lagi kan?
Maka kita putusin pakai jalan darat dari Athena ke Thessaloniki pakai kereta, lalu setelah istirahat semalam lanjut naik bus ke Skopje, Macedonia.
Yang perlu diketahui adalah meski letaknya di benua Eropa, kawasan Balkan ini beda jauh tingkat kemajuan dan kesejahteraannya dengan negara-negara di Eropa Barat dan Skandinavia karena berbagai alasan seperti krisis ekonomi (Yunani), perang dan konflik antar-ras dan agama (Yugoslavia) dan pastinya karena komunisme.
Jadi jangan harap segampang itu beli tiket pakai app Go Euro dan Flix Bus karena flix bus nggak beroperasi sampai ke Balkan, dan Go Euro juga jarang menyediakan tiket bus dan kereta api di kawasan Balkan, kecuali dari Thessaloniki ke Skopje, based on my experience.
Nggak jarang kita diarahkan petugas di airport atau warga lokal untuk beli langsung di stasiun bus atau kereta pada hari keberangkatan.