Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Siem Reap demi Keindahan "Sunrise" Angkor Wat

Kompas.com - 24/02/2019, 13:09 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KAMBOJA, KOMPAS.com - Angkor Wat tak hanya tersohor karena ukurannya yang amat besar. Namun komplek candi yang terletak di Angkor, Siem Reap, Kamboja ini juga tersohor sebagai lokasi "berburu" sunrise atau matahari terbit yang menakjubkan.

Anda dapat berdiri di dekat kolam yang dibangun di bagian depan komplek candi, menunggu hingga semburat jingga matahari terbit muncul. Kemudian, Anda bisa memotretnya hingga tercipta foto komplek candi yang indah dengan latar langit jingga, dan bayangan candi di permukaan air yang terefleksikan dengan indah.

Hari ini, Sabtu (23/2/2019) KompasTravel mengunjungi Angkor Wait atas undangan Courtyard by Marriott Siem Reap Resort untuk berburu senja.

So Sophea, pemandu wisata kami mengatakan, untuk mencapai Angkor Wat kami harus menjelajah hutan lindung Siem Reap terlebih dahulu.

Namun tenang saja, kami dapat menggunakan mobil, motor, atau tuk tuk (semacam bajaj) untuk menjelajah hutan Siem Reap. Bagi Anda yang hobi bersepeda, Anda dapat menyewanya di sekitar loket penjualan tiket, tetapi siapkan tenaga Anda.

Para wisatawan berdiri di sekitar candi untuk mengabadikan keindahan matahari terbit di Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (23/2/2019).Kompas.com/SHERLY PUSPITA Para wisatawan berdiri di sekitar candi untuk mengabadikan keindahan matahari terbit di Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (23/2/2019).

Kami harus membayar sebesar 37 dollar Amerika Serikat untuk seharian mengelilingi Angkor Wat dan banyak komplek candi lainnya. Kami harus membayar lebih jika ingin memilih durasi lebih lama mengelilingi Angor Wat. Harga itu relatif cukup mahal memang, tetapi sebanding dengan pemandangan indah yang akan kami dapatkan.

Tak mau terlambat, kami berangkat pukul 04.30 waktu Kamboja dari penginapan kami. Loket penjualan tiket buka pukul 05.00. Namun saat kami tiba, kami sudah dihadapkan pada antrean panjang.

Setelah membeli tiket kami mulai penjelajahan kami menuju Angkor Wat.

Di sekitar tempat pembelian tiket kami melihat banyak tuk tuk terparkir. Jadi sangat mudah bagi Anda yang ingin menggunakan tuk tuk untuk menuju komplek candi. Kali ini kami menggunakan mobil.

Kami menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk menuju akses masuk Angkor Wat. Benar saja, di samping kanan dan kiri kami hanya ada pepohonan. Tak ada rumah penduduk karena kawasan ini memang kawasan konservasi.

Segar rasanya berada di tengah hutan di pagi hari.

Wisatawan menikmati pagi di Angkor Wat, Angkor, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (23/2/2019).Kompas.com/SHERLY PUSPITA Wisatawan menikmati pagi di Angkor Wat, Angkor, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (23/2/2019).

Kami sampai di dekat pintu masuk sekitar Angkor Wat saat hari masih gelap. Namun wisatawan sudah memadati tempat itu.

Area sekitar akses masuk minim penerangan. Alhasil kami harus menyalakan lampu pada ponsel kami agar langkah kami tak terantuk.

Kami kemudian melintasi jembatan panjang yang terbuat dari HDPE (high density polyethylene) yang mengambang di atas sungai dan dilengkapi dengan tali pembatas agar wisatawan aman berada di atasnya.

Kemudian kami harus berjalan lagi sekitar 1 kilometer untuk menemukan spot terbaik. Akhirnya kami sampai di sisi kolam. Kami pun menunggu hingga matahari terbit.

Sekitar pukul 06.30 matahari mulai terbit. Namun sayang, pagi ini cukup berawan. Jadi, kami tak mendapatkan cahaya oranye langit.

Namun tenang saja, bagaimana pun cuacanya Angkor Wat tetap tampil cantik. Para wisatawan, termasuk kami tak kehilangan semangat untuk mengambil foto dari berbagai sisi.

Ketika hari sudah terang tak hanya di sisi kolam, kami juga dapat berkeliling komplek candi dan mengambil foto di spot-spot yang sangat instagenic.

Sangat menyenangkan. Anda tertarik mencoba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com