Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ta Prohm, Komplek Candi yang Tak Kalah "Ajaib" dari Angkor Wat...

Kompas.com - 24/02/2019, 15:13 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KAMBOJA, KOMPAS.com - Mendengar nama Siem Reap mungkin Angkor Wat-lah yang langsung terlintas di benak Anda. Bagaimana tidak, sebagai salah satu situs keagamaan terbesar di dunia, komplek candi ini tentu amat tersohor.

Bahkan jika Anda mengetikkan kata "Angkor Wat" maka berderet foto candi nan memukau akan dengan mudah Anda temukan.

Tak dapat disangkal lagi, Angkor Wat benar-benar penuh keajaiban. Benar saja, wisatawan dari berbagai belahan dunia kemudian berlomba-lomba menyambangi Angkor Wat.

Namun taukah Anda, tak jauh dari Angkor Wat Anda dapat menemukan komplek candi lain yang tak kalah "ajaib"? Namanya Ta Prohm.

Sabtu (23/2/2019), KompasTravel atas undangan Courtyard by Marriott Siem Reap Resort menyambangi Ta Prohm. Lokasinya berada di dalam hutan, tak jauh dari Angkor Thom dan Angkor Wat.

Para wisatawan berfoto di sekitar bangunan candi yang terlilit akar pohong spung di Komplek Candi Ta Prohm, Angkor, Siem Reap, Kamboja.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Para wisatawan berfoto di sekitar bangunan candi yang terlilit akar pohong spung di Komplek Candi Ta Prohm, Angkor, Siem Reap, Kamboja.

Sebagai catatan, Anda hanya perlu membayar satu kali untuk berkeliling Angkor Wat, Angkor Thom, Ta Prohm, atau komplek candi lainnya. Biayanya 37 dollar Amerika Serikat untuk sehari berkeliling.

Dari jauh Anda akan melihat candi-candi yang kondisinya tak biasa. Pohon-pohon spung tumbuh di atas bangunan yang menyebabkan akar-akarnya seolah-olah sedang memeluk bangunan candi.

Akar pohon menembus badan-badan bangunan sehingga bentuknya mirip seekor ular yang tengah menjerat mangsanya.

Pemandu wisata kami, So Sophea, mengatakan pohon-pohon tersebut dibiarkan tumbuh di atas candi hingga usianya sudah terlalu tua dan membahayakan bagi wisatawan.

"Seperti pohon di depan itu, sudah tua dan mati. Maka kami potong agar tidak berbahaya untuk wisatawan," ujarnya.

Para wisatawan berfoto di sekitar bangunan candi yang terlilit akar pohong spung di Komplek Candi Ta Prohm, Angkor, Siem Reap, Kamboja.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Para wisatawan berfoto di sekitar bangunan candi yang terlilit akar pohong spung di Komplek Candi Ta Prohm, Angkor, Siem Reap, Kamboja.

Menurut So, pohon-pohon dan kondisi di sekitar candi sengaja dibiarkan alami layaknya candi yang berada di dalam hutan belantara.

Lumut berwarna merah, hijau, hingga hitam tumbuh subur di permukaan dinding candi sehingga membuat Ta Prohm tampak mengagumkan.

Beberapa bagian candi tampak miring akibat tertembus akar pohon. Namun pengelola kawasan memasang tiang-tiang besi penyangga agar bebatuan tak menimpa wisatawan.

"Pengelola juga rutin melakukan pemeriksaan, sehingga tempat ini aman untuk wisatawan," sebutnya.

Hampir setiap sudut candi menjadi lokasi yang menarik untuk didokumentasikan.

Satu hal menarik, Ta Prohm pernah dijadikan sebagai lokasi pembuatan film Lara Croft: Tomb Raider yang dibintangi oleh Angelina Jolie. Film ini rilis pada 2001 lalu. Tentunya hal ini semakin membuat Ta Prohm populer.

Tak ayal, para wisatawan lantas beramai-rami berfoto di dekat bangunan candi yang terlilit akar spung, seperti adegan Angelina Jolie dalam film tersebut.

Menyambangi Ta Prohm akan menjadi pengalaman tak terlupakan. Penasaran?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com