Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Pengalaman Tak Terlupakan dari Tamu dan Pegawai Hotel

Kompas.com - 25/02/2019, 10:12 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hotel masih menjadi andalan akomodasi untuk wisatawan atau pebisnis saat berada di luar kota. Pengalaman menginap di hotel bisa jadi berbeda dengan akomodasi lain. Sebab hotel merupakan tempat menginap banyak tamu, dengan fasilitas cukup lengkap.

KompasTravel menghimpun pengalaman tamu menginap di hotel dan staf Front Office yang bertugas menangani keperluan tamu selama menginap.

"Pernah menginap di hotel, asumsinya kalau sarapan yang sudah termasuk harga kamar bawa anak usia di bawah lima tahun sudah gratis, tetapi ini pernah tahu-tahu dikenakan biaya," kata Ni Luh Made (35).

Baca juga: Ada Hotel Sosis di Jerman, Penasaran?

Sejak saat itu Ni Luh Made mengaku selalu mengecek dan bertanya kebijakan setiap hotel mengenai penerapan gratis fasilitas hotel, terlebih ia sering bepergian dengan anak.

"Ada hotel yang kasih kebijakan anak di atas usia 6-11 tahun, sarapan kena biaya 15 persen. Memang tricky, tetapi harus dicek. Ini juga tergantung bintang hotel dan daerahnya," jelas Ni Luh Made.

Baca juga: Berbagai Keuntungan Menginap di Hotel Baru

Pengalaman lainnya yang tak terlupakan adalah sering kehabisan sarapan jika sedang musim liburan. Untuk mengakali ini, ia dan keluarga bangun lebih awal dan sarapan.

"Jangan lama-lama juga kalau sarapan, kasihan tamu yang tidak dapat tempat duduk," katanya.

Pengalaman Resepsionis Hotel

Ada pula resepsionis yang sudah lima tahun bekerja di hotel berbintang Jakarta, bernama Fani (bukan nama sebenarnya) bercerita mengenai pengalaman bekerja di hotel.

"Ada tamu yang tidak sabar untuk mengantre (check in) dia teriak teriak marah-marah di lobi hotel," kata Fani.

Ia juga mengatakan seringkali bertemu dengan tamu yang tidak mau membayar tagihan layanan kamar, seperti makanan atau cucian. Dalih yang digunakan oleh tamu biasanya tidak sesuai keinginan atau merasa layanan tersebut gratis dari hotel.

Alhasil biasanya tamu tersebut memberi komentar negatif di situs pengulas atau agen perjalanan online tempat memesan hotel.

Beberapa teman respsionis Fani juga punya pengalaman pelecehan seksual, biasanya berupa verbal. Tidak hanya resepsionis perempuan, resepsionis laki-laki juga rentan mengalami pelecehan seksual selama bekerja oleh tamu hotel.

Pihak hotel sendiri, menurut Fani, sebenarnya punya daftar 'blacklist' atau tamu yang tidak lagi diterima untuk menginap di hotel tersebut, jika tindakan tamu sudah terlalu merugikan hotel.

Di samping pengalaman tidak mengenakan, masih banyak tamu yang memberi pengalaman menyenangkan kepada rekan resepsionis hotel, termasuk Fani.

"Ada tamu repeater (sering berkunjung), dia sering bawa makanan seperti donat untuk teman-teman Front Office," kata Fani. 

Fani juga bercerita pernah tamu bersantap di restoran sebelah hotel, pulang ke hotel tamu tersebut sengaja membungkus makanan dan memberi kepada respsionis yang sedang bertugas. 

Namun di samping itu, ketika berhadapan dengan tamu yang tidak mengeluh, Fani mengaku sudah bersyukur. 

"Misalnya ada tamu yang tidak marah dan santai ketika kamar hotel sudah penuh dan tipe kasur (single atau twin) yang dia mau sudah tidak ada. Itu saja sudah syukur. Banyak kok tamu hotel yang baik-baik," kata Fani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com