GILI TRAWANGAN, KOMPAS.com - Meski gempa dahsyat melanda Lombok, termasuk Gili Trawangan pada Agustus 2018, namun sisa-sisa kisah tersembunyi masih menarik untuk ditampilkan.
Adalah Emanuel Prasojo, selaku GM Aston Sunset Beach Resort Gili Trawangan mengisahkan kejadian pascagempa 5 Agustus 2018 tersebut.
Dia menuturkan, sebelum gempa, okupansi Aston dengan 125 kamar itu cukup bagus. Gili Trawangan menjadi magnet dan tempat menarik untuk wisatawan.
"Tamu kami 50 persen domestik dan 50 persen mancanegara," katanya mengawali pembicaraan saat menerima kunjungan media dari Kemenpar, Kamis (21/2/2019) siang.
Baca juga: Trawangan Pascagempa, Perlahan-lahan Mulai Menggeliat
Kebanyakan tamu memilih makan diluar, sisanya berada di kamar.
"Saat gempa mengguncang, getaran sangat hebat dan banyak yang tidak tahu kalau terjadi gempa. Pas getaran ketiga listrik padam. Kita memiliki generator berkekuatan 1.500 volt ampere dan dalam waktu 15 detik langsung menyala meskipun masih terjadi goyangan," kata Prasojo.
Baca juga: Tak Hanya Gili Trawangan, Ini 5 Gili Anti-Mainstream di Lombok
Dia langsung menenangkan tamu serta memerintahkan sekuriti untuk mengevakuasi tamu yang masih berada di kamar. Tamu dievakuasi jauh dari bangunan, tepatnya di pantai.
"Kita bawa tamu ke bukit yang berada di belakang hotel dan itu kita pandu sejauh 500 meter. Saya mengamati air laut dengan lampu sorot dan di situ air surut 300 meter ke belakang. Selanjutnya ada air pasang tidak ada gelombang setinggi dua meter.
Baca juga: Gili Trawangan, Keliling Pulau Cantik Bebas Polusi
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan