Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel-hotel Sekitar Kuta Jadi Percontohan Kawasan Wisata Peduli Mitigasi Bencana

Kompas.com - 28/02/2019, 14:09 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho menyebut mayoritas pengelola hotel yang terletak di sekitaran Pantai Kuta, Bali, telah paham dan peduli terhadap mitigasi bencana.

Ia menyebut hotel-hotel di sekitaran Kuta ini menjadi kawasan wisata percontohan yang peduli pada mitigasi bencana.

Sutopo melanjutkan, saat ini, sebagian besar hotel di Kuta telah menjalani setifikasi mitigasi bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali.

"Bali di Kuta sudah ada program sertifikasi dari BPBD, tapi belum semuanya. Jadi di Kuta hotel sudah disertifikasi apa memenuhi syarat mitigasi. Kemudian di daerah-daerah ini juga harus dikembangkan," ujar Sutopo.

Baca juga: Humas BNPB Usulkan Penanaman Vegetasi di Lokasi Wisata Rawan Tsunami

Ia mengatakan, sertifikasi ini penting dilakukan mengingat Kuta merupakan salah satu wilayah yang rawan terhadap bencana tsunami.

"Sertifikasinya apakah itu termasuk aman atau tidak. Itu dari segi fasilitas yang adanya rambu-rambu itu. Evakuasinya, tempat shelternya, petugas, pegawai hotel tadi sudah paham mitigasinya sehingga bisa memandu para wisatawan yang ada di sana," papar Sutopo.

Ribuan wisatawan, baik asing maupun domestik, memadati kawasan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, untuk menunggu matahari terbit, Rabu (17/8/2016). Pantai Kuta merupakan obyek wisata pantai paling terkenal di Bali yang selalu penuh wisatawan pada musim liburan.KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Ribuan wisatawan, baik asing maupun domestik, memadati kawasan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, untuk menunggu matahari terbit, Rabu (17/8/2016). Pantai Kuta merupakan obyek wisata pantai paling terkenal di Bali yang selalu penuh wisatawan pada musim liburan.

Tak hanya rambu, lanjut Sutopo, desain bangunan hotelyang kuat dan tahan gempa juga jadi poin penting. Pihak hotel juga diimbau untuk membangun shelter penyelamatan di bagian atas hotel.

"Karena prinsip penyelamatan tsunami itu bulan lari sejauh-jauhnya, tapi lari setinggi-tingginya. Jadi urusan bencana adalah urusan bersama. Pengembang hendaknya juga memprioritaskan soal kebencanaan," tuturnya.

Baca juga: BNPB Minta Pembangunan Sektor Pariwisata Prioritaskan Mitigasi Bencana

Tak hanya melalui prosedur sertifikasi mitigasi bencana, lanjut Sutopo, pengelola hotel juga diharapkan dapat membangun sirine-sirine tsunami yang berbasis komunitas. Menurutnya pengadaan sirine tsunami semacam ini tak bisa hanya mengandalkan dana dari pemerintah.

"Anda bisa bayangkan sirine tsunami di sepanjang pantai Indonesia itu hanya ada 52 unit sirine yang dibangun BMKG. Kemudian ada sekitar 300 sirine tsunami yang dibangun oleh pemerintah daerah. Nah kalau pelaku wisata juga membangun sirine tsunami berbasis komunitas yang biayanya hanya Rp 50-100 juta bisa melayani radius 1 kilometer, tentu akan sangat bermanfaat," kata Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com