Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu Dinanti, Ini Kisah di Balik Bazar Buku Murah "Big Bad Wolf"

Kompas.com - 28/02/2019, 16:16 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Agenda bazar buku murah Big Bad Wolf (BBW) selalu dinanti. Pada Jumat (1/3/2019) besok BBW akan kembali diadakan hingga 11 Maret 2019 di ICE BSD, Tangerang.

Jutaan judul buku baru dari dalam dan luar negeri bisa diburu dengan diskon besar-besaran, 60-80 persen.

Bazar buku ini diklaim menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan dunia.

Sejauh ini, BBW diselenggarakan di 8 negara Asia yaitu Malaysia, Indonesia, Myanmar, Filipina, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Uni Emirat Arab.

Harga miring yang ditawarkan dalam bazar ini banyak menyita perhatian para pecinta buku dari penjuru negeri.

Begitu diminati, seperti apa kisah di balik BBW?

Baca juga: Panduan Menuju Big Bad Wolf 2019 dengan Bus dan Kereta

Awal mula BBW

Dilansir dari Malaymail, BBW diinisiasi oleh sepasang suami istri asal Malaysia, Andrew Yap dan Jacqueline Ng.

Bazar pertama diadakan pada 2009 dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan buku yang mereka jual mulai harga 3 Ringgit Malaysia.

Menurut Yap, bazar ini bahkan menjadi acara terpadat dan tersibuk di Malaysia, menyaingi acara-acara besar lainnya di negara itu.

Sebelum berubah menjadi BBW, sebelumnya mereka berdua membentuk "BookXcess" pada 2006.

Semuanya berawal dari keprihatinan akan rendahnya minat baca di negaranya ketika itu. Yap menyebut, hanya 2 persen dari total penduduk.

Suami istri pendiri Big Bad Wolf, Andrew Yap dan Jacqueline NgMalaymail Suami istri pendiri Big Bad Wolf, Andrew Yap dan Jacqueline Ng

“Misi kami adalah meningkatkan tingkat pembaca di Malaysia. Dan sejauh ini kami sangat bahagia dengan respons yang ada,” kata Ng.

Mereka berpegang pada prinsip “memberi”, karena menginginkan banyak orang bisa memiliki akses terhadap buku, kemudian menyukai kegiatan membaca.

Baca juga: Catat! Big Bad Wolf Jakarta 2019 Digelar 1-11 Maret

Pada BBW pertamanya pada 2009, jumlah buku yang dijual sebanyak 120 ribu buah.

Dalam penjualannya, mereka dibantu 50 staf, dan hanya 2 di antaranya yang mengaku sering membaca buku. Namun, ada yang membuat mereka bahagia setelah bazar pertama usai.

Staf yang sebelumnya tidak pernah membaca buku, sekarang mengaku sangat suka membaca setelah melihat bagaimana begitu adiktifnya orang mencari buku-buku di bazar yang mereka adakan.

Arti nama BBW

Big Bad Wolf, jika diartikan secara harfiah adalah serigala besar yang jelek. Namun, Yap dan Ng justru sepakat untuk menggunakannya menjadi nama bazar yang mereka selenggarakannya.

Kisahnya, saat Yap mengusulkan nama itu, semua orang menyebut Big Bad Wold memiliki impresi yang negatif.

Baca juga: Pameran Buku Big Bad Wolf Diminati, Benarkah Minat Baca di Indonesia Rendah?

Hal itu karena Big Bad Wolf merupakan sosok jahat yang ada dalam dongeng Little Red Riding Hood.

Namun, nama itu tetap dipilih. Bahkan, mereka telah membuatkan logo khusus untuk BBW.

“Nama Big Bad Wolf itu nakal dan menarik,” kata Yap.

Sumber buku

Buku-buku murah itu mereka dapatkan dengan mendatangi pusat-pusat penjualan buku murah di berbagai negara. Sebagian besar buku itu adalah stok lama, tetapi dalam kondisi baru.

Perjalanan itu dilakukan sepanjang tahun demi mendapatkan sebanyak mungkin buku murah berkualitas yang banyak diminati orang-orang.

Di Indonesia, BBW sudah dimulai sejak 2016. Bazar ini akan buka 24 jam penuh selama 11 hari mendatang.

Jadi, bersiaplah untuk mengatur waktu dan bermain siasat agar dapat leluasa memilih dan membeli buku yang Anda inginkan.

Tidak ada biaya tiket masuk ke arena bazar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com