Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detoks Jiwa dan Raga di COMO Shambhala Estate, Bali

Kompas.com - 01/03/2019, 12:08 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

UBUD, KOMPAS.com – Konsep back to nature telah turun-temurun dilakukan warga asli Bali. Sejak dahulu, masyarakat setempat menanam sayur, buah, sampai bumbu dapur di pekarangan mereka.

Di kota besar, organic foods semacam ini hanya bisa didapatkan di supermarket dengan harga cukup mahal. Di Bali, warga lokal mengonsumsinya sepanjang hidup mereka, dan hal ini adalah lumrah.

Kawasan Ubud, yang baru-baru ini menempati peringkat pertama World’s Top 15 Cities oleh Travel+Leisure, kini menjadi sentra wellness tourism di Indonesia. Konsep wellness mulai menggempur Bali sejak akhir tahun 2000-an, di mana Ubud menjadi salah satu destinasi utamanya. Pada 2015, situs perjalanan Wego mencatat Bali dalam 15 besar destinasi wisata kesehatan terbaik di dunia.

Wisata kesehatan di Bali menggabungkan keindahan alam, terapi tradisional, dan spa serta fasilitas yang mewah. Maraknya wellness tourism menyeret pelaku pariwisata, terutama hotel dan resor, untuk membuat sebuah wellness resort.

COMO Shambhala Estate

Dari sederet wellness resort yang bercokol di Ubud, baru-baru ini Kompas.com menyambangi salah satunya: COMO Shambhala Estate. Hampir semua wellness resort terletak agak jauh dari pusat Ubud (pasar dan kawasan sekitarnya), tentu demi ketenangan jiwa dan raga.

Soal ini, COMO Shambhala Estate memiliki nilai tambah yang sangat penting. Resor ini berada persis di ujung Ubud, berbatasan langsung dengan Kabupaten Badung yang dipisahkan oleh Sungai Ayung. COMO Shambhala Resort punya akses langsung menuju sungai, juga sebuah sumber mata air yang disakralkan masyarakat lokal (warga memiliki akses sendiri menuju tempat ini).

Menuju sumber air yang disakralkan.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Menuju sumber air yang disakralkan.

Di perjalanan menuju tepian Sungai Ayung, tamu bebas berenang di tiga buah spring pool alami dengan air langsung dari sumber sakral tersebut.

Secara keseluruhan, COMO Shambhala Estate memiliki lahan seluas 9,3 hektar dengan hanya 30 buah kamar (vila). Sang pemilik COMO Hotels & Resort, Christina Ong, terkenal enggan menebang pohon yang dirasa tidak perlu. Jadilah COMO Shambhala Resort sebuah titik tenang di antara pepohonan besar dan lahan hijau yang seperti tanpa batas.

Wellness Programme

Lokasi bukanlah satu-satunya nilai tambah dari COMO Shambhala Estate. Dari seluruh COMO Shambala di dunia (Bali, Bhutan, Maladewa, Phuket, Turks and Caicos, Bangkok, London, Miami, Perth, dan Singapura), di sinilah konsep wellness retreat dibuat.

Di COMO Shambhala Estate, para pakar kesehatan merumuskan wellness programme dan aktivitas harian sesuai kebutuhan masing-masing tamu.

Sally Halstead, Dip. H.E. selaku COMO Shambhala Wellness Manager menyebutkan semua aktivitas dan treatment di tempat ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tamu. 

“Mulai dari yoga, meditasi, sampai hydrotherapy. Semua treatment di COMO Shambala seluruh dunia dimulai di sini. Jadi Anda bisa saja menemukan Shambhala Massage di COMO Maladewa, atau Bangkok, atau Miami,” tuturnya. 

Yoga PavilionCOMO SHAMBALA ESTATE Yoga Pavilion

Di COMO Shambhala Estate, tamu bisa mengikuti wellness programme sesuai kebutuhan masing-masing. Hal ini tentu saja opsional, Anda juga bisa menginap tanpa mengikuti wellness programme.

Asisten Pribadi

Begitu tiba di COMO Shambhala Estate, Rabu (20/2/2019), Kompas.com diantar buggy menuju salah satu vila di residensial Tejasuara yang terdiri dari empat bangunan berelemen api. Residensial Tejasuara memiliki empat buah vila, dengan dining area di tepi tebing dan swimming pool di bagian tengah.

Pada malam hari, elemen api tampak “hidup” lewat api unggun yang berada di tengah kompleks.

Vila ini menjadi “rumah” bagi saya selama empat hari ke depan. Terdapat satu queen size bed, teras samping, teras bawah (menghadap kolam renang), kamar mandi besar, outdoor bathtub, serta fasilitas penujang lainnya. Konsep interior dan eksteriornya sendiri bertema tropis dan modern.

Tiap tamu di COMO Shambala Estate mendapatkan asisten pribadi. Merekalah yang akan mendampingi tamu mulai pukul 07.00-19.00, mengingatkan tamu adanya aktivitas yang harus diikuti, sampai mengirimkan in-room dining bila tamu ingin bermalas-malasan di kamar.

Salah satu kamar di paviliun Tejasuara.COMO SHAMBALA ESTATE Salah satu kamar di paviliun Tejasuara.

Fuji adalah nama asisten saya selama menginap di COMO Shambhala Estate. Tak lama usai bersih-bersih badan, Fuji sigap mengetuk pintu kamar saya dan menjemput untuk keperluan konsultasi.

Ya, setiap tamu yang mengikuti wellness programme wajib konsultasi terlebih dahulu dengan pakar kesehatan.

Be Spoke Programme

Nancy adalah nama pakar kesehatan yang bertugas hari itu. Wanita energik keturunan Korea-Amerika ini dengan sigap menanyakan tentang kondisi fisik dan mental, tentang ketimpangan kondisi tubuh, serta rekomendasi aktivitas selama empat hari di COMO Shambhala Estate.

“Empat hari adalah tahap perkenalan. Sebetulnya, disarankan tamu mengambil program dengan jangka waktu tujuh hari agar hasilnya lebih maksimal,” tutur Nancy.

Oleh karena saya tidak punya masalah besar pada kesehatan (selain jam tidur tidak teratur, karena itu Nancy membatasi asupan kafein selama di tempat ini), saya diberi program bernama Be Spoke Programme.

Area COMO Shambala EstateCOMO SHAMBALA ESTATE Area COMO Shambala Estate

Ada beberapa wellness programme di COMO Shambhala Estate. Aryuvedic Programme misalnya, para tamu diberikan aktivitas dan treatment tradisional ala timur. Ada pula Be Spoke Programme yang membebaskan para tamu untuk memilih aktivitas dan treatment sesuai kebutuhan dan keinginannya.

Aktivitas yang tersedia di COMO Shambhala Estate sangat beragam. Mulai dari Estate Walk, Pranayama Meditation, Pilates, Hatha Yoga, Circuit Training, Sacred Spring Walk, Rice Field Biking, Jogging, Roam Roller Fitness, sampai mencoba Balinese Dance and Gamelan.

Sebagai orang yang suka aktivitas luar ruangan, saya memilih beberapa aktivitas sesuai jadwal yang tersedia. Estate Walk, Jogging, Rice Field Biking, serta Hydrotherapy Circuit. Ditambah Deep Tissue Massages, Taksu Massages, dan Pranayama Meditation. Ketiganya belum pernah saya lakukan sebelumnya.

Rice Field WalkCOMO SHAMBALA ESTATE Rice Field Walk

Berdasarkan kondisi tubuh dan kebutuhan, Nancy juga merangkum menu makan tersendiri untuk tiap tamu. Lembar menu ini didistribusikan lewat Fuji ke pegawai dapur. Lembar menu itulah yang menjadi acuan setiap kali tamu makan, mulai dari sarapan hingga makan malam.

Di COMO Shambhala Estate, tamu diharapkan akan mendapat pengalaman wellness yang tak ada duanya. Sehingga pada hari terakhir, tamu akan merasa kembali segar baik jiwa maupun raga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com