PINGTUNG, KOMPAS.com - Ribuan manusia memadati Teluk Dapeng, Pingtung, Taiwan, pada Minggu (3/2/2019) malam. Mereka datang untuk menyaksikan penutupan Festival Lampion Taiwan yang ke-30.
Festival Lampion dibuka pada 19 Februari 2019 lalu, tepat saat bulan purnama atau 15 hari setelah tahun baru Imlek.
Ini adalah tahun pertama Festival Lampion digelar di Kabupaten Pingtung yang terletak di selatan Taiwan. Jack (22), salah seorang pengunjung asli Pingtung mengaku bangga dengan kotanya yang mampu menyelenggarakan acara dengan sukses.
"(Saya) pernah lihat (Festival Lampion) di kota yang lain, biasanya lebih besar, lebih luas,tapi kali ini hasil lebih baik," kata Jack usai acara, Minggu malam.
Jack mengaku di festival tahun ini, lebih banyak lampion dan lebih banyak pertunjukan. Pertunjukan favoritnya yakni permainan drone.
"Saya suka drone dan lampu-lampunya," ujar Jack.
Drone dan kembang api yang memukau
Pertunjukan drone baru pertama kali diselenggarakan di Festival Lampion Taiwan. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Intel, menyediakan 300 drone untuk terbang menghiasi langit Teluk Dapeng.
Drone membentuk berbagai formasi mulai dari ikan tuna—tema dan ikon festival tahun ini, Menara Taipei 101, tulisan Pingtung, tulisan Taiwan, dan ditutup dengan logo Intel.
Sejak pukul 17.00, penutupan Festival Lampion Taiwan diisi dengan berbagai tarian tradisional dari kelompok etnis Taiwan dan tarian modern. Beberapa tarian diiringi langsung oleh Southern Taiwan Pops Orchestra.
Setelah pertunjukan tari dan musik, pengunjung dibuat terpukau dengan drone. Rangkaian acara kemudian ditutup pesta kembang api sepanjang enam menit yang kembali memesona.
Bersiap selama setahun
Menjelang akhir acara, Bupati Pingtung Pan Meng-An turun ke panggung memberikan sambutan. Ia disambut warganya yang berteriak-teriak membawa poster bertuliskan, "Saya warga Pingtung, saya bangga!"