JAKARTA, KOMPAS.com – Serangan hipotermia kembali memakan korban. Kali ini dialami tiga pendaki asal Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat bernama Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15).
Tiga korban ditemukan meninggal dunia di dekat tendanya saat dalam pendakian menuju puncak Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat. Ketiga korban ditemukan tim Basarnas Jawa Barat pada Minggu (3/3/2019).
Tak hanya ketiga korban, hipotermia dalam stadium rendah hingga tinggi juga kerap dialami para pendaki yang tak memiliki perlengkapan memadahi hingga fisik yang siap.
Kasus hipotermia pun sudah menjadi momok yang mengerikan dalam pendakian gunung. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat ada tiga kasus hipotermia yang menyebabkan pendaki tewas saat mendaki gunung sepanjang tahun 2015-2017.
Lantas, apa itu hipotermia?
Dikutip dari buku Mountaineering-The Freedom of the Hills karangan Edelstein, Li, Silverberg, dan Decker (2009), hipotermia adalah suatu kondisi ketika mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Biasanya, suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 derajat Celcius atau 95 derajat Fahrenheit.
Dalam buku itu dijelaskan bahwa tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celcius. Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh.
Hipotermia juga masuk dalam kategori exposure, yaitu kelelahan fisik yang disebabkan oleh keadaan alam atau lingkungan.
Perlengkapan tersebut antara lain baju hangat yang cukup, tenda, jaket, baju ganti, obat-obatan, peralatan dan bahan makanan, dan sebagainya. Untuk menjaga fisik tetap prima, pendaki disarankan menjaga asupan makanan dan minumnya agar tetap bertenaga dan tak mudah mengalami penurunan suhu badan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.