Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuk-tuk, Transportasi Mirip Delman di Angkor Wat Kamboja

Kompas.com - 05/03/2019, 09:09 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KAMBOJA, KOMPAS.com – Kendaraan berbentuk unik KompasTravel temui di sepanjang jalanan Siem Reap, Kamboja beberapa saat yang lalu. Bentuknya seperti delman, tapi kendaraan ini tak menggunakan kuda untuk menjalankannya.

Kendaraan itu berupa sepeda motor yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terhubung dengan sebuah kereta kayu menyerupai yang biasa terpasang pada delman di bagian belakang untuk mengangkut penumpang.

Masyarakat sekitar biasa menyebut kendaraan ini dengan istilah “tuk tuk”. Tuk-tuk menjadi transportasi umum bagi masyarakat Kamboja. Tuk-tuk juga biasa digunakan para wisatawan untuk berkeliling salah satu destinasi wisata populer di Siem Reap, Angkor Wat.

Menurut brosur wisata yang diterima KompasTravel, Angkor Wat memiliki luas wilayah mencapai 162,6 hektar. Jarak antar candi di Angkor Wat juga cukup jauh. Bayangkan saja jika Anda harus berjalan kaki mengelilingi komplek candi seluas itu apalagi di tengah cuaca Kamboja yang cenderung panas.

Oleh sebab itu, tuk tuk jadi transportasi favorit wisatawan berkeliling Angkor Wat.

Tuk-tuk dapat mengangkut empat orang penumpang. Layaknya kereta pada delman, dua penumpang duduk menghadap ke depan dan dua penumpang lainnya harus menghadap ke belakang saat menumpangi tuk tuk.

Tak hanya delman motor, masyarakat sekitar juga kerap menyebut bajaj dengan istilah yang sama, tuk tuk.

Bajaj yang kerap disebut tuk tuk India di Kamboja.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Bajaj yang kerap disebut tuk tuk India di Kamboja.

“Tapi biasanya (bajaj) disebut tuk tuk india karena biasanya banyak didatangkan dari India,” ujar seorang pengemudi tuk tuk bernama Kim.

Untuk memesan tuk-tuk, Anda dapat langsung menyetop tuk tuk di tepi jalan dan membuat kesepakatan harga. Namun, tuk tuk juga dapat dipesan melalui aplikasi online bernama PassApp Taxi.

KompasTravel sempat mencoba memesan tuk tuk dengan aplikasi online. Di sana tak hanya tuk tuk, kami juga dapat memesan taksi melalui aplikasi tersebut.

Aplikasi ini sangat mirip dengan aplikasi ojek online yang kerap kami gunakan di Indonesia. Tinggal memasukkan alamat asal dan tujuan, tarif tuk tuk akan langsung dapat diketahui.

Tuk tuk, delman motor ala Kamboja yang mudah ditemui di Siem Reap, Kamboja.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Tuk tuk, delman motor ala Kamboja yang mudah ditemui di Siem Reap, Kamboja.
Yang menarik, tarif tuk tuk tak terlalu mahal. Warga lokal hanya dikenakan biaya 1 dollar AS untuk perjalanan sejauh 3 kilometer, sedangkan untuk wisatawan biasanya dikenakan tarif 2 hingga 3 dillar AS per 3 kilometer.

Tak masalah jika Anda tak memiliki aplikasi untuk memesan tuk-tuk. Di sepanjang jalan di dalam komplek candi Angkor Wat Anda akan dengan mudah menemui tuk tuk. Anda dapat memesan tuk tuk secara langsung dan membuat kesepakatan harga langsung dengan pengemudinya.

Berkeliling Angkor Wat dengan tuk tuk terasa semakin menyenangkan. Laju tuk tuk yang tak terlalu kencang dan bentuk kereta tanpa pintu akan membuat Anda dapat menikmati perjalanan dan pemandangan candi yang mengagumkan.

Tak hanya di Kamboja, kendaraan menyerupai tuk tuk juga dapat Anda temui di Thailand. Sedangkan di Vietnam dan Myanmar, Anda juga dapat menemui kendaraan mirip tuk tuk namun digerakkan dengan sepeda kayuh.

Bagaimana, tertarik mencoba?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com