Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2019, 14:12 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com – Buah durian cukup banyak digemari masyarakat Indonesia. Ketika sedang musimnya, penjual durian di pinggir jalan hampir selalu ramai diserbu pembeli.

Aroma durian yang khas memang menggugah selera para pencinta-nya. Begitu pula rasanya yang manis dan lembut ketika disantap menjadi alasan mengapa buah ini banyak digemari orang.

Baca juga: Blusukan di Pasar Gede Solo, Nikmati Kesegaran Es Dawet Telasih

Tak hanya bisa langsung dimakan, kini telah ada berbagai kuliner yang menghadirkan beragam variasi sajian buah durian. Biasanya durian disajikan melalui kuliner semacam es, seperti es durian.

Khususnya di Boyolali, durian juga disajikan dengan cara yang khas. Menggabungkan durian dengan minuman tradisional, es dawet ketan, terciptalah varian dawet baru yaitu es dawet durian.

Es dawet durian yang lezat dan segar

Penjual es dawet durian salah satunya bisa ditemukan di belakang ikon Boyolali, yakni Patung Arjuna Wiwaha. Cukup dengan mengitari jalan yang melingkari patung, maka nantinya akan ada tulisan penjual es dawet durian.

Hanya seharga Rp 10.000 saja, satu porsi es dawet durian sudah tersaji dengan sekejap. Pada hari yang panas, es ini seakan menggoda untuk segera disantap, bahkan ketika masih diracik oleh penjual.

Baca juga: Berkunjung ke Solo, Jangan Lewatkan Kesegaran Es Gempol Pleret

Ketika sampai di hadapan, aroma wangi khas durian langsung merebak. Rasanya mustahil untuk tidak segera menyantapnya bagi para pencinta durian. Sebelum menyantap, lebih baik jika mengaduk es dawet terlebih dahulu.

Dawet ketan yang menjadi bahan dasar terdiri dari cendol (dawet) putih, kuah santan, ketan putih, potongan roti dan pemanis dari gula jawa. Campuran dawet itu kemudian ditambahkan buah durian yang bisa pula diberi pemanis tambahan dari kental manis.

 

Patung Arjuna Wiwaha di Boyolali.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Patung Arjuna Wiwaha di Boyolali.

Meski ingin segera merasakan durian, kemungkinan besar rasanya akan sungkan jika duriannya cepat habis. Oleh karena itu, biasanya durian dihabiskan terakhir sebagai bagian pamungkas.

Satu tips untuk membeli es dawet durian adalah, jangan hanya membeli satu porsi. Hal itu karena pencinta durian kemungkinan besar belum puas jika hanya membeli satu.

Meneruskan perjalanan dalam kondisi belum puas menikmati kelezatan dan kesegara es durian akan membuat pikiran terus terngiang akan minuman ini. Seolah rasanya selalu ingin kembali untuk menikmatinya lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan Untuk Liburan Sekolah 

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan Untuk Liburan Sekolah 

Jalan Jalan
Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Jalan Jalan
6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

Jalan Jalan
2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

Travel Update
Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Travel Tips
10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

Jalan Jalan
Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Jalan Jalan
10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

Travel Update
Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com