JAKARTA, KOMPAS.com - River tubing di Indonesia menjadi salah satu kegiatan wisata petualangan di berbagai daerah. Sensasi menghanyut dengan sarana ban di sungai tentu cukup menantang bagi sejumlah orang.
Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Amalia Yunita mengatakan perkembangan wisata river tubing tak terlepas dengan kegiatan arung jeram. Menurutnya, river tubing berkembang di Sungai Alas, Aceh pada tahun 1990.
"Wisata arung jeram di Indonesia kan juga berkembangnya di sana. Tahun 1990-an, sudah ada river tubbing di Aceh," kata perempuan yang akrab disapa Yuni saat dihubungi KompasTravel, Kamis (14/3).
River tubing, menurut Yuni, secara prinsip adalah aktivitas wisata yang dilakukan di medan sungai, aliran irigasi, dan sungai yang mengalir di dalam gua. Sarana atau alat yang digunakan untuk river tubing adalah ban karet.
"Ban itu digunakan untuk menghanyut. Di ban itu ada pegangan untuk tangan, ada juga yang polos tanpa pegangan," ujarnya.
"Tubing di sini kan pake ban, kalo di China seperti perahu kecil. Di China namanya drifting. itu di sungai ada yang asli dan buatan. Lebih ke wisata buatan," jelasnya.
Kini, wisatawan bisa menemukan wisata river tubing seperti di Goa Pindul (Yogyakarta), Goa Kalisuci (Yogyakarta), Sungai Citanduy (Ciamis), Sungai Santirah (Pangandaran), Sungai Kali Pring Kuning (Jawa Timur) dan berbagai tempat lain. Investasi usaha untuk wisata river tubing juga terbilang murah.
"Kalau arung jeram itu aja investasinya misalnya Rp 30 juta untuk perahu dan pelampung. Kalau river tubing itu kan pakai ban truk dan cukup pelampung. Relatif lebih murah modalnya dan lebih cepat berkembang wisatanya," tambahnya.
Usaha wisata river tubing umumnya berawal dari usaha perorangan dan juga kelompok sadar wisata (pokdarwis). Menurutnya, usaha river tubbing juga bermotif untuk memanfaatkan sungai.
"Daripada sungai kotor lebih baik kan jadi usaha dan membuat sungai jadi lebih bersih," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.