Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tsukiji, Pasar Ikan di Jepang yang Disebut Jokowi Mirip PIM Muara Baru

Kompas.com - 15/03/2019, 09:28 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Melalui akun instagram pribadinya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) foto dirinya saat berada di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta Utara. Dalam foto tersebut, Jokowi bersyukur karena saat ini Indonesia telah memiliki pasar ikan yang bersih seperti Tsukiji yang ada di Jepang.

“Sudah lama saya ingin Indonesia punya pasar ikan besar dan modern seperti pasar ikan Tsukiji di Jepang – yang nyaman, tidak kotor, tidak becek, dan bau. Pada bulan Juli 2016, saya meminta Bu Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, untuk mewujudkannya,” ujar Jokowi dalam unggahannya hari ini, Kamis (14/3/2019).

“Dua setengah tahun kemudian, Rabu 13 Maret kemarin, saya meresmikan Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta Utara. Alhamdulillah,” lanjutnya.

Menurut Jokowi, di atas lahan seluas 4,15 hektare di Muara Baru ini terdapat 896 unit lapak penjual ikan segar, 155 unit kios maritim, 8 food court, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya.

Lalu benarkah PIM Muara baru mirip pasar ikan Tsukiji? Mari berkenalan dengan pasar ikan teresar di dunia ini.

Seorang pedagang tengah memilah ikan dagangannya di Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta Utara pada Kamis (8/2/2018)KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Seorang pedagang tengah memilah ikan dagangannya di Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta Utara pada Kamis (8/2/2018)
Mengenal Pasar ikan Tsukiji

Tak salah rasanya jika pasar ikan terbesar di dunia ini berada di Jepang. Pasalnya, selama ini Jepang dikenal sebagai pasar terbesar di dunia dalam hal konsumsi ikan.

Pasar Tsukiji ini muanya terletak di distrik Ginza, Tokyo. Selain menjual ikan, pasar ini juga melayani grosir berbagai hasil laut dan juga pertanian.

Pasar ikan ini mulai beroperasi pada tahun 1935. Berbagai pedagang dari Nikonbashi mulai berjualan dan memulai aktivitasnya di Tsukiji.

Dari tahun ke tahun, aktivitas pasar ini mulai ramai dan menunjukkan produktivitas yang tinggi. Tsukiji menjadi pasar ikan terkenal dunia dengan 500 jenis hasil laut di dalamnya.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan juga menjadikan pasar ini ramai. Mereka menginginkan melihat sistem lelang tuna di pagi hari. Akibatnya, sanitasi di Tsukiji dinilai kurang baik.

Presiden Joko Widodo meninjau Pasar Ikan Modern Muara Baru yang baru diresmikannya, Rabu (13/3/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Presiden Joko Widodo meninjau Pasar Ikan Modern Muara Baru yang baru diresmikannya, Rabu (13/3/2019).
Seluruh hasil tangkapan dari penjuru dunia akan diterima pada pukul 17.00, sehari sebelumnya. Ikan itu akan dilihat dan mulai diperiksa kualitasnya. Pukul 03.00 pagi, para pelelang mulai menaksir harga dari ikan tuna itu sesuai dengan harga.

Pukul 05.30 lelang dimulai dan pemenang lelang akan membawa hasilnya setelah prosesi ini selesai. Seluruh ikan itu akan dibawa dan dimuat ke truk untuk dikirim ke tujuan berikutnya atau ke dipindahkan ke banyak toko di dalam pasar.

Tepat pukul 11.00, toko di pasar mulai menutup usahanya dan akan menunggu pada sore harinya ketika datangnya tangkapan ikan.

Begitulah suasana yang terjadi ketika mulainya lelang ikan tuna yang dikenal dari berbagai penjuru dunia.

Namun, sejak Oktober 2018, pasar ikan itu direlokasi ke tempat yang baru. Dilansir dari BBC, pasar ikan Tsukiji yang telah beroperasi selama 83 tahun itu dipindahkan karena Jepang bersiap menyambut Olimpiade Tokyo 2020.

Kiyoshi Kimura, Presiden Kiyomura KK, berpose dengan ikan tuna seberat 180 kilogram, yang dibeli seharga 4,51 juta yen dalam lelang tahun baru tahunan di pasar ikan Tsukiji, Tokyo, Senin (5/1/2015).Bloomberg Kiyoshi Kimura, Presiden Kiyomura KK, berpose dengan ikan tuna seberat 180 kilogram, yang dibeli seharga 4,51 juta yen dalam lelang tahun baru tahunan di pasar ikan Tsukiji, Tokyo, Senin (5/1/2015).
Sebagai pasar terbesar dunia yang telah beroperasi lebih dari 80 tahun, pasar ikan Tsukiji memang menyimpan kenangan tertentu.

Sebagian besar penjual ikan yang bekerja di pasar tidak ingin pergi. Namun, pemerintah kota mendorong mereka keluar untuk memberi jalan bagi infrastruktur baru.

Pasar ikan ini kemudian dibangun menjadi tempat parkir untuk pertandingan, dan akhirnya sebuah taman hiburan, kasino, atau pusat perbelanjaan.

Kegiatan perdagangan dipindahkan ke Toyosu yang berjarak sekitar 2 kilometer dari wilayah itu. Para pedagang mendapatkan fasilitas yang lebih di tempat baru itu.

Kondisi pasar Tsukiji kini

Pasasr ikan Toyosu di Tokyo akhirnya beroperasi pada Kamis (11/10/2018). Toyosu sendiri dibuka untuk menggantikan pasar Tsukiji.

Pasar Toyosu kemudian dikembangkan menjadi pasal modern yang memiliki standar sanitasi tinggi.

Tidak hanya pasar saja, Toyosu juga menjadi pusat perbelanjaan dan menjual berbagai kuliner yang dijual sekitar 40 gerai makanan.

Jika Anda ingin mengunjungi pasar sebelum matahari terbit, Anda bisa menginap di Hotel Toyosu atau Odaiba yang letaknya tak jauh dari pasar.

Pembeli, pekerja, dan juru lelang menghadiri prosesi lelang tuna terakhir di Pasar Ikan Tsukiji Sabtu (6/10/2018).  Lelang itu menjadi yang terakhir sebelum Tsukiji ditutup dan direlokasi ke tempat baru.AFP/NICOLAS DATICHE Pembeli, pekerja, dan juru lelang menghadiri prosesi lelang tuna terakhir di Pasar Ikan Tsukiji Sabtu (6/10/2018). Lelang itu menjadi yang terakhir sebelum Tsukiji ditutup dan direlokasi ke tempat baru.
Untuk menuju pasar ini Anda juga bisa menggunakan kereta bawah tanah dan turun di stasiun Shijo-mae yang terletak di jalur Yurikamome. Hanya dua pemberhentian dari Stasiun Toyosu, yang bisa diakses melalui jalur Yurakucho.

Untuk masuk ke Pasar Toyosu, Anda tidak dikenakan biaya alias gratis. Pelelangan untuk tuna sendiri dimulai pukul 04.30 pagi setiap harinya. Namun pelelangan diadakan terpisah dari masyarakat umum. Turis dan pengunjung hanya diperbolehkan menonton dari lantai dua pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com