Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Angkat Potensi Wilayah Timur, Kemenpar Hadirkan 198 Kadis Pariwisata

Kompas.com - 15/03/2019, 10:17 WIB
M Latief

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.comKementerian Pariwisata menyadari bahwa potensi yang dimiliki wilayah timur Indonesia sangat besar. Lewat Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pengembangan Destinasi Regional III, Kamis (Kamis (14/3/2019), Kemenpar mencoba mengangkat potensi tersebut.

Rakortek Pengembangan Destinasi Regional III dilangsungkan di The Alana Hotel and Convention Center, Yogyakarta, 11-14 Maret. Kegiatan ini menghadirkan 198 Kepala Dinas Pariwisata se-Indonesia Timur.

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Asdep Pengembangan Destinasi Regional III pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, Yogyakarta memiliki wilayah tidak terlalu luas, sekitar 3.100 kilometer persegi. Dengan luas yang terbatas itu sumber daya alam juga terbatas.

Namun, Pemda di DIY mampu memaksimalkan wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Visi kepariwisataan sampai 2025 akan mewujudkan DIY sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara," kata Paku Alam X.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman, mengatakan bahwa Rakortek menjadi tindak lanjut kegiatan yang sama di Banyuwangi pada 2018 lalu. Dadang pun menjelaskan pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi Rakortek.

"Karena, Yogyakarta memiliki lebih dari 125 desa wisata. Semuanya eksisting dan punya tata kelola bagus. Bahkan, ada yang berprestasi terbaik se-ASEAN dan dapat penghargaan nasional. Ini dapat dijadikan contoh oleh dinas pariwisata lainnya," kata Dadang.

Dia menambahkan, Indonesia Timur memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisatanya. Namun, masih banyak hal perlu dikembangkan di kawasan itu.

"Mayoritas aparatur dan pelaku pariwisata di daerah perlu memahami secara benar konsep pengembangan destinasi. Konsep itu dikenal dengan 3A, yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas. Kenapa harus benar, karena ada sebagian destinasi berkembang dan telah dipasarkan, tapi belum terlampau siap untuk menerima kunjungan wisatawan. Konsep 3A ini seharusnya dapat diterapkan sebelum sebuah destinasi diperkenalkan dan dijual kepada wisatawan," terang Dadang.

Menurut Dadang, pengembangan destinasi pariwisata harus digarap serius. Karenanya, dalam Rakortek ini Kemenpar mengundang sekitar 198 Kepala Dinas Pariwisata di Wilayah Timur Indonesia. Mereka terdiri dari Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional III Harwan Ekoncahyo menjelaskan, bahwa Rakortek terdiri dari dua segmen. Pertama, segmen diskusi yang dilakukan Selasa (12/3/2019), dan kedua segmen site visit pada Rabu (13/3/2019).

Segmen diskusi dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama membahas Kebijakan Pemasaran Pariwisata Nasional yang disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ibu Rizki Handayani dan Nomadic Tourism oleh Tim Percepatan Nomadic Tourism Kementerian Pariwisata.

Sementara itu, sesi kedua menghadirkan Bupati Sleman Sri Purnomo yang mengangkat tema Tata Kelola Destinasi Pariwisata Kabupaten Sleman, Bupati Gunungkidul dengan tema Tata Kelola Destinasi Kab. Gunungkidul, serta Bupati Klaten Sri Mulyani yang mengangkat tema Tata Kelola Destinasi Pariwisata Kabupaten Klaten.

Adapun sesi ketiga akan menghadirkan para pengelola desa wisata, seperti Joko Winarno, Direktur BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok Klaten, Sugeng Handoko, Ketua Unit Usaha Pokdarwis Desa Nglanggeran dan Kholik, Ketua Pokdarwis Tebing Breksi, Desa Sambirejo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com