Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2019, 19:09 WIB
Markus Yuwono,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mengunjungi Desa Wisata Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, obyek yang paling terkenal bisa jadi Goa Pindul. Namun tidak banyak orang tahu, di sana terdapat obyek wisata minat khusus yakni situs Sokoliman.

Dengan tiket Rp 10.000 per orang, Anda sudah bisa mengunjungi beberapa obyek wisata. Jika ingin mengunjungi situs Sokoliman, pengunjung bisa menuju ke Dusun Sokoliman II.

Pengunjung bisa mengikuti rambu petunjuk, dan harus memasuki jalan pedesaan yang sempit dan belum begitu bagus. Berada di pinggir pemukiman, situs purbakala ini memiliki 5 buah kubur batu, 7 buah papan kubur batu, dan 137 buah batu menhir. Salah satu menhir memiliki panjang lebih dari 4 meter.

"Di sini merupakan lokasi menyimpan benda pra sejarah jaman megalitikum (batu besar) yang berasal dari wilayah Bejiharjo," kata Kepala Bidang Pelestarian dan Nilai Budaya, Disbud Gunungkidul, Agus Mantara, saat ditemui di Situs Sokoliman, Jumat (15/3/2019).

Kubur Batu yang terdapat di Situs Sokoliman, Desa Bejiharjo, Karangmojo, GunungkidulKOMPAS.com/MARKUS YUWONO Kubur Batu yang terdapat di Situs Sokoliman, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul
Pada 1941, arkeolog Belanda bernama Van Koningwaltz pernah melakukan penelitian di Sokoliman. Dalam penelitiannya disimpulkan masa megalitikum telah mengenal benda perunggu.

Dalam penelitian itu Koningwaltz juga menemukan peralatan upacara kubur batu di Sokoliman. Manusia purba yang hidup pada zaman Megalitikum sudah mengenal pemujaan dengan membuat menhir dan pemujaan lainnya.

"Menhir di sini sudah memiliki teknologi yang lebih maju, karena sudah ada sedikit ornamen. Ini membuktikan jika peradaban di Gunungkidul masa lalu lebih maju dibandingkan wilayah lainnya," ucapnya.

Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 1985 melakukan penelitian dengan menggali tiga kubur peti batu yang kemudian diberi kode D22A, D22B dan D24B. Ketiganya dipandang paling baik, terdiri atas pecahan gerabah, tulang manusia, tulang hewan, fragmen logam, manik-manik, dan arang.

Hasil analisis lanjut terhadap fragmen manusia diketahui dari kubur kode D22A dan dari D22B diketahui terdapat lima individu. Sedangkan dari D22B tidak dapat teridentifikasi karena pecahannya sangat kecil Yang terbaru menhir ditemukan tahun 2016, dengan panjang empat meter.

Menggaet Pengunjung Milenial

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Travel Update
Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Jalan Jalan
Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary
Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Jalan Jalan
Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Travel Update
6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Travel Update
Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Travel Tips
7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

Travel Tips
5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Jalan Jalan
Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Travel Tips
Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Travel Update
Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com