Kamar yang kita sewa memang berada di pusat kota, tapi kondisinya lumayan memprihatinkan. Mulai dari heater yang gak berfungsi (akhirnya pakai portable heater), pintunya berlubang (yang akhirnya ditutup pakai topeng star wars dong), belum lagi kalau mau mandi mesti nunggu 10 menit sampai airnya cukup panas.
Meski host-nya ramah, kalau kualitas tempat yang kita sewa gak sesuai deskripsi di profil, tetap saja berasa gak worth it dengan uang yang kita bayarkan.
So kalau mau book di AirBnb pastikan host-nya sudah punya banyak review dan most of its review should be positive. Host di Madrid ini memang belum ada reviewnya.
Maksud hati mau bantuin biar dia punya review pertama eh malah jadi dapet experience gak enak ha-ha-ha.
2. Biaya Makan Per Hari
Awalnya ngebudgetin 10 Euro tapi ternyata selalu abis 15-20 Euro per hari. Karena saya dan Kyle mampir juga ke tempat-tempat yang gak murah macam Como dan Dubrovnik, kadang kita groceries shopping ke supermarket setempat macam Carrefour terus masak di hostel atau rumah AirBnb.
Enaknya travel ke kawasan Balkan biaya makan di sini tergolong murah banget. Mulai dari Yunani, Macedonia, Montenegro, Bosnia sampai Slovenia harganya terjangkau (1-5 Euro kalau gak salah per meal), kecuali di kota Dubrovnik (Kroasia) yang karena sangat touristy harganya udah mirip di Eropa Barat.
Begitu kita pindah ke Eropa Tengah (Austria dan Jerman) terus ke selatan dan barat (Italia, Perancis, Spanyol, Monako) biasanya kita abis 15-20 Euro per hari.
3. Biaya Transportasi Antar-kota dan Negara
Karena jumlah kota dan negara yang dikunjungi banyak, biasanya saya milih pakai Flix bus untuk pindah-pindah kota dan negara. Alasannya karena bus di Eropa itu nyaman (jauh kualitasnya ama di Indonesia) dan harganya lebih terjangkau dibanding pakai kereta.
Kalau lagi pengen bepergian dengan lebih nyaman kadang saya juga pakai kereta, misalnya dari Athena ke Thessaloniki, Ljubljana ke Salzburg, Milan ke Como dan sebaliknya, serta dari Turin ke Nice.
Diatur saja kapan mau pakai bus kapan pakai kereta, sesuaikan dengan budget transportasi yang sudah ditetapkan untuk traveling kali ini.
Pilihan lainnya adalah dengan naik maskapai penerbangan lokal macam Ryan Air dan EasyJet. Dua tahun lalu saya pakai Ryan Air dan Easy Jet tujuan Paris–Roma dan Roma-Brussels. Tapi tahun ini kita pilih jalan darat aja, gak ada terbang sama sekali selain dari Jakarta dan saat mau ke Amerika.
Intinya sih kalau mau pakai budget airlines kayak gini mesti beli tiket jauh-jauh hari saat harganya masih rendah.