Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Ekonomi Wisata di Kampung Tenun Warna Warni Sulaa

Kompas.com - 16/03/2019, 14:29 WIB
Defriatno Neke,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Suara lentingan kayu kering terdengar dari bawah rumah panggung yang terbuat dari kayu. Dua wanita separo baya terlihat duduk sambil menggulung benang yang berada di depannya.

Dengan penuh cekatan, para wanita tersebut menyusun benang yang beraneka macam warna yang membentuk sarung dengan motif kotak-kotak yang indah.

Inilah kain tenun khas Buton yang dibuat oleh masyarakat Kampung Sulaa yang berada di Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Warna-warni Kampung Merah Putih di Kota Tual...

Hampir di setiap rumah di Kampung Sulaa terdapat alat tenun dan telah membuat kain sarung sejak puluhan tahun lalu.

“Sejak puluhan tahun, mulai menenun hingga saat ini. Kita mau kerja apa, hanya ini saja, biar sedikit (penghasilan) yang penting lancar,” kata seorang penenun, Masdiana (48) saat ditemui Kompas.com, Kamis (14/3 /2019).

Masdiana mengutarakan, dalam membuat 1 sarung tenun khas Buton dibutuhkan waktu sampai satu minggu. Sehingga dalam sebulan ia bisa membuat kain atau sarung khas Buton sebanyak 4 lembar.

“Ini khas Buton, yang hitam putih. Harganya sudah sekitar Rp 230 ribu per sarung dan paling mahal sekitar Rp 500 ribu,” ujarnya.

Baca juga: Cantiknya 4 Kampung Warna-warni di Indonesia

Masyarakat Kampung Sulaa mayoritas bekerja sebagai nelayan. Untuk membantu menopang perekonomian rumah tangga, para wanita Kampung Sulaa membuat kain tenun khas Buton.

Rumah Kampung Sulaa, di Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dicat warna-warni dengan membentuk  berbagai lukisan. Sebuah rumah warga di cat dengan lukisan kampung tenun, Kamis (14/3/2019).KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Rumah Kampung Sulaa, di Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dicat warna-warni dengan membentuk berbagai lukisan. Sebuah rumah warga di cat dengan lukisan kampung tenun, Kamis (14/3/2019).
Saat ini, telah banyak yang memesan kain tenun khas Buton di Kampung Sulaa ini, sehingga kampung ini dikenal sebagai kampung tenun tradisonal dan menjadi salah satu tempat persinggahan para wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Baubau.

Kampung Warna Warni

Pada bulan Juni 2018 lalu, Kampung Tenun Sulaa berubah menjadi kampung tenun warna warni.

Puluhan rumah warga Kampung Sulaa dicat warna warni, dengan lukisan yang beraneka ragam mulai dari lukisan ikan hingga kain tenun.

Saat ini kampung tenun warna warni menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Baubau, selain menyaksikan pembuatan kain tenun, para pengunjung juga berfoto di depan rumah warga dengan aneka lukisan.

“Saya dapat informasi dari teman-teman saya, kalau kampung tenun warna warni bagus. Makanya saya tertarik melihat disini dan saya ajak anak-anak kesini juga,” kata seorang pengunjung, Lestari.

Lestari menambahkan, selain ia menikmati keindahan lukisan di kampung tenun warna warni, ia juga menyaksikan pembuatan kain tenun khas Buton.

Seorang warga Kampung Tenun Sulaa, Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis (14/3/2019) sedang menenun di depan rumahnya. KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Seorang warga Kampung Tenun Sulaa, Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis (14/3/2019) sedang menenun di depan rumahnya.
“Ini saya beli satu kainnya. Kain khas Buton ini saya cari karena benangnya menggunakan zat pewarna alami,” ujarnya.

“Saya kira ini bagus untuk tetap dilestarikan, karena kedatangan para pengunjung ke sini, mudah-mudahan bisa mendongkrak penjualan kain tenun ini,” tutur Lestari.

Nah, bila anda penasaran, silakan datang langsung berkunjung ke kampung tenun warna warni Sulaa.

Jarak pusat Kota Baubau dengan Kampung Tenun Sulaa hanya memakan waktu sekitar 15 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com