Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Lembah Sawu di Bawah Kaki Gunung Api Ebulobo di Flores (2)

Kompas.com - 16/03/2019, 21:36 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUPONGGO, KOMPAS.com — Tawaran dari Panitia Festival Pantai Enagera sangat menantang untuk menjelajahi destinasi baru dalam liputan tentang keunikan dan keindahan kawasan di Pantai Selatan, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Selama ini hanya mendengar Mauponggo serta penasaran untuk menelusuri ada apa di balik nama Maupongo. Lima tahun lalu, menjelajahi Kampung pusat tradisi Sepa Api di Kampung Pautola, Keo Tengah, lanjut ke pusat musik Ndoto di Kampung Wajo.

Selanjutnya menjelajahi pantai pasir putih di tengah laut di Rii Taa, Kampung Adat Tutubadha, kampung adat Boawae dan batu berbentuk katak, frog stone. Selain itu, Pantai Kota Jogho, gua jepang yang berada di bagian utara dari Kabupaten Nagekeo.

Tawaran kali ini tak di sia-siakan lagi. Senin (25/2/2019), saya mulai melakukan perjalanan wisata dengan bus umum Harapan Tontang, Rute Ruteng-Mauponggo.

Baca juga: Legenda Pantai Enagera di Kaki Gunung Api Ebulobo Flores (1)

Tak asing bagi saya bahwa perjalanan lewat jalan Transflores ke arah Timur dari Waelengga, ibu kota Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur melewati jalan raya yang berliku-liku seperti seekor ular dari arah Aimere, ibu kota Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada menuju ke pertigaan Watujaji.

Setiba di pertigaan Watujaji, kendaraan umum biasa berhenti sejenak untuk menurunkan penumpang yang menuju ke Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada dan dan ke kampung-kampung lain di wilayah kabupaten tersebut. Juga menunggu penumpang lain yang melakukan perjalanan menuju ke arah Timur Pulau Flores.

Baca juga: Sehari Tanpa Piring Pabrik di Nagekeo Flores...

Sekitar pukul 14.30 Wita, bus Harapan Tontang yang dikemudikan oleh Om Ton menghidupkan mesin kendaraan dan mulai menelusuri jalan Transflores ke arah Timur.

Matahari terbenam di langit Pantai Selatan di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Selasa (26/2/2019). Ini salah satu spot destinasi di Pantai Enagera di bagian selatan dari Kabupaten Nagekeo yang membutuhkan promosi yang luas.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Matahari terbenam di langit Pantai Selatan di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Selasa (26/2/2019). Ini salah satu spot destinasi di Pantai Enagera di bagian selatan dari Kabupaten Nagekeo yang membutuhkan promosi yang luas.
Di sisi kanan jalan Transflores, mata kita memandang puncak Gunung Inerie yang megah dan elok. Gunung api Inerie merupakan salah satu spot destinasi wisata trekking yang selalu dikunjungi oleh para pendaki gunung dan wisatawan asing dan Nusantara yang berwisata di Kabupaten Ngada.

Sebaiknya apabila kita melakukan perjalanan darat dari arah barat ke timur maupun sebaliknya jangan tidur.

Baca juga: Wadah Wati dan Gelas Bambu di Nagekeo Mengurangi Pemakaian Plastik

Apabila kita tertidur lelap di kendaraan pribadi dan kendaraan umum yang kita tumpangi maka kita tidak bisa menyaksikan keindahan alam, bukit-bukit yang sangat eksotis di wilayah Pulau Flores.

Saat kita memasuki kawasan Gako, Kecamatan Boawae kita melihat kemegahan puncak gunung api Ebulobo. Bekas puncak gunung api yang pernah meletus ratusan tahun lalu.

Selain itu kita bisa melihat gedung Gereja Katolik Santo Fransiskus Gako yang sesuai dengan arsitektur rumah adat masyarakat setempat. Bekas lahar gunung api Ebulobo terlihat indah saat tidak berkabut. Namun, apabila di tutupi kabut maka kita tak bisa melihat puncak Gunung api Ebulobo.

Pertigaan Gako, Boawae, Pintu Masuk ke Lembah Sawu Mauponggo

Setiba di pertigaan Gako, Kecamatan Boawae sebagai pintu masuk ke kawasan lembah Sawu di Kecamatan Mauponggo. Laju bus yang membawa sejumlah penumpang menuju ke kampung-kampung di Kecamatan Mauponggo berjalan mulus karena jalan raya sudah berhotmix.

Kita merasakan suasana yang berbeda saat memasuki kawasan Mauponggo. Kiri kanan jalan dipadati dengan berbagai tanaman yang menghasilkan uang seperti ribuan pohon pisang, pohon rambutan, kayu-kayu untuk bangun rumah, pohon durian, pohon jambu air dan lain sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com