Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Tradisional Khas Nagekeo Tampil di Festival Pantai Enagera

Kompas.com - 20/03/2019, 09:41 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

3. Tarian Beghu

Tarian ini sebagai ungkapan kalender adat atau budaya orang Nagekeo dalam sistem pertanian tradisional. Tarian ini berasal dari Kampung Lejo, Desa Selalejo, Kecamatan Mauponggo.

Gabinus Mega menjelaskan, tarian ini untuk ungkapkan kalender adat dalam sistem pertanian. Pemain musik bambunya ada tujuh orang. Tarian Beghu Batalewa dengan 16 jenis pukulan musik bambunya.

4. Tarian Dero

Tarian ini merupakan tarian berbentuk lingkaran bulat. Tarian ini melambangkan tarian persaudaraan, toleransi yang penuh dengan kekeluargaan. Persatuan antara sesame warga lintas agama dan suku terjadi erat dalam pesan-pesan di dalam Tarian Dero.

5. Tarian Dero Kreasi

Para siswa dan siswi dari berbagai sekolah dari lintas-agama serta suku serta berbagai sekolah, dari sekolah dasar hingga Sekolah Menengah Atas menari Dero Kreasi sesuai dengan perkembangan zaman, namun iringannya selalu dengan musik bamboo khas Nagekeo.

6. Tarian dengan Musik Ndoto

Ndoto dalam bahasa Keo Tengah berarti bambu. Jadi salah satu warisan leluhur orang Keo Tengah di Kecamatan Keo Tengah adalah musik bambu. Leluhur orang Flores sesungguhnya tidak mengenal musik gong dan gendang melainkan musik bambu dalam berbagai upacara adat yang tersebar di seluruh perkampungan adat.

Tarian dengan musik Ndoto sudah pentas di kancah Nasional di Palu beberapa tahu lalu. Berbagai acara budaya di Provinsi NTT dan Kabupaten Nagekeo selalu tampil tarian musik Ndoto seperti pada pesta rakyat Bupati Nagekeo, dr Yohanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja di Lapangan Mbay, 27 Desember 2018 lalu.

7. Tarian Ja’i

Tarian ini sebagai tarian persaudaraan yang penuh dengan kekeluargaan lintas suku dan agama. Bahkan, tarian Ja’i juga merupakan tarian toleransi antara berbagai suku di Pulau Flores. Tarian ini sudah dipentaskan di tingkat internasional yang dibawakan oleh para missionaris yang bertugas di berbagai Negara di dunia ini.

Tarian ini selalu dipentaskan dan ditampilkan dalam berbagai acara budaya dan pariwisata di Pulau Flores dan tingkat provinsi.

8. Tarian Sepa Api

Tarian ini khas Kampung Pautola di kawasan Keo Tengah, Kecamatan Keo Tengah. Tarian ini selalu dipentaskan di kampung itu setiap tahunnya. Keberanian para penari untuk menari-nari di atas bara api sampai api itu padam.

Lima tahun lalu, Kompas.com menyaksikan langsung tarian ini yang dilaksanakan semalam suntuk hingga matahari terbit. Semua sanggar di wilayah Pantai Selatan dari Kabupaten Nagekeo sudah diinformasikan untuk mementaskan kekhasan tarian masing-masing, namun ada yang berhalangan.

9. Trian Kreasi Modern

Orang Muda Nagekeo serta siswa dan siswi dari berbagai sekolah, dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Atas memadukan tarian tradisional dengan tarian modern. Mereka menyebut tarian kreasi modern.

Musik tradisional dan musik modern mengiringi tarian kreasi modern. Tarian ini juga mengikuti perkembangan zaman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com