Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitologi hingga Kisah Cinta di Balik Perayaan “Holi” di India

Kompas.com - 21/03/2019, 13:11 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com – Jika Anda salah satu penggemar film Bollywood, video-video klip musik India, dan tayangan lainnya maka Anda tak akan asing lagi dengan adegan sekelompok orang berkumpul, bernyanyi,menari, sambil saling melemparkan air dan serbuk berwarna. Adegan ini menggambarkan perayaan Holi yang kerap digelar di India.

Holi kini kian populer di mata dunia setelah beragam merk ternama seperti Sony dan Canon membuat iklan untuk produk mereka dengan menampilkan kemeriahan salah satu festival Hindu ini.

Baca juga: Makna di Balik Warna-warni Serbuk Festival Holi

Tak hanya itu, Chris Martin dari band Coldplay pun sempat terlibat dalam tradisi Holi dalam video musiknya yang bertajuk "Hymn for the Weekend."

Dilansir dari CNN Travel, di balik kemeriahan perayaan Holi, ada cerita mitologi hingga kisah cinta dibaliknya. Mari simak kisah selengkapnya.

Perayaan Holi di India.CNN Travel Perayaan Holi di India.

Festival sambut musim semi

Holi merupakan festival Hindu yang menandai awal musim semi yang dirayakan di seluruh India. Holi merupakan festival kuno yang konon terispirasi dari sebuah puisi yang disusun pada abad ke-4.

Holi bahkan bahkan dikisahkan secara rinci dalam sebuah drama Sanskerta pada abad ke-7 bertajuk "Ratnavali”, yang ditulis oleh kaisar India Harsha.

Perayaan Holi selalu meriah. Saat itu anak-anak boleh memercikkan air kepada orang tua, wanita dapat menaburkan serbuk warna kepada para pria. Saat festival berlangsung semua orang berbaur dalam kebahagiaan dan tak lagi membedakan usia maupun kasta.

Baca juga: Merayakan India Holi Festival di Ancol

Kemudian pada malam hari masyarakat India akan mengunjungi teman dan keluarga. Holi juga telah ditetapkan sebagai libur nasional dan biasanya jatuh pada bulan Maret. Holi tahun ini jatuh pada hari Rabu (20/3/2019).

Festival ini berlangsung sehari sebelum hari libur nasional di negara-negara bagian timur seperti Bengal Barat dan Odisha. Kemudian di beberapa negara bagian utara seperti Uttar Pradesh, perayaan berlangsung lebih dari seminggu.

Perayaan Holi di India.CNN Travel Perayaan Holi di India.

Akar mitologis

Akar festival ini terletak pada legenda Hindu Holika, iblis perempuan, dan saudara perempuan iblis, Raja Hiranyakashayap.

Hiranyakashayap percaya bahwa dia adalah penguasa alam semesta dan lebih unggul dari semua dewa. Namun putranya, Prahlad, merupakan pengikut dewa Wisnu, pemelihara dan pelindung alam semesta.

Keputusan Prahlad untuk tak sependapat dengan ayahnya membuatnya harus meninggalkan Hiranyakashayap.

Tak disangka, Hiranyakashayap mengutus Holika untuk membunuh Prahlad. Holika akan membawa Prahald ke api bersamanya. Hiranyakashayap berfikir Holika akan selamat karena Ia kebal terhadap api, sedangkan Prahald akan terbakar.

Baca juga: Panduan Membuat e-Visa ke India, Bebas Biaya dan Prosesnya Mudah

Tetapi rencana itu gagal. Prahlad diselamatkan oleh Wisnu dan Holika meninggal karena dia hanya kebal terhadap api jika dia sendirian. Segera setelah itu, Wisnu membunuh Hiranyakashayap dan mengangkat Prahlad menjadi raja.

Nilai moral dari cerita ini adalah bahwa kebaikan akan selalu menang atas kejahatan.

Kisah cinta di balik Holi

"Saksikan keindahan festival dewa asmara besar yang membangkitkan keingintahuan ketika penduduk kota menari dan saling memercikkan air kecoklatan yang dilemparkan. Semuanya berwarna merah kekuningan dan dibuat berdebu oleh tumpukan bubuk wangi yang dihembuskan ke seluruh penjuru," tulis Harsha sebuah drama Sanskerta pada abad ke-7 bertajuk "Ratnavali”.

Tradisi melempar bubuk dan air berwarna diyakini berasal dari kisah cinta mitologis Radha dan Krishna.

Krishna adalah dewa Hindu yang digambarkan seseorang dengan kulit biru tua. Menurut kisah itu, Krishna digambarkan kerap mengeluh kepada sang Ibu mengenai warna kulitnya yang tak secantik warna kulit Radha.

Untuk meringankan kesedihan putranya, ibunda Krishna menyarankan agar Radha mengolesi kulitnya dengan cat agar menyerupai Krishna.

Dari kisah ini diyakini bahwa kebiasaan masyarakat India mengolesi kulit orang yang dicintai dengan serbuk warna berasal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Travel

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com