Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Kerbau Digunakan untuk Isi Burger, Bagaimana Kandungan Gizinya?

Kompas.com - 22/03/2019, 18:54 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan cepat saji atau fastfood seringkali mengalami modifikasi bentuk atau bahan baku agar terlihat menarik dan membuat penasaran calon pembeli.

Seperti halnya di kota yang terkenal dengan berbagai kuliner khasnya, yaitu Solo. Di Solo, ada salah satu modifikasi fastfood, yakni burger yang disajikan dengan isi daging kerbau.

Dilansir dari akun Instagram Sura Burger, @burger_sura_solo makanan ini dibanderol dengan harga Rp 23.000 per porsi.

Namun, apa sajakah perbedaan kandungan yang ada dalam daging kerbau dengan daging sapi yang biasa digunakan burger pada umumnya?

Menurut Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), dr Marudut, secara mendasar tidak terdapat perbedaan besar antara daging sapi dengan daging kerbau.

"Secara umum tidak ada perbedaan zat gizi yang signifikan kecuali zat besi, yakni pada sapi per 100 g sebesar 2,2 mg dan pada daging kerbau sebesar 3,3 mg," ujar dr Marudut, saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (22/3/2019).

Baca juga: Terinspirasi Anak Kos, Gerai Burger di Sydney Jual Indomie Loaded Fries

Tak hanya zat besi, kandungan lemak dari kedua jenis daging tersebut pun berbeda.

Menurut dr Maradut, terdapat 14 gram lemak dalam 100 gram daging sapi. Sementara, ada 0,5 gram lemak dalam 100 gram daging kerbau.

Menurut dr Marudut, daging kerbau bisa digunakan sebagai salah satu menu diet karena kadar lemak yang lebih rendah.

Perlu diketahui, jika mengonsumsi daging kerbau, biasanya daging ini memiliki aroma lebih tajam dan tingkat kepadatan lebih tinggi daripada daging sapi. Jika mengonsumsi daging, masyarakat biasanya selalu was-was terhadap kadar kolesterol.

Namun, dr Marudut mengatakan bahwa 75 persen kolesterol sudah dibentuk di dalam tubuh dan 25 persen lainnya berasal dari makanan.

"Pasti lebih tinggi di daging sapi karena kolesterol ada di lemak. Tapi, kolesterol jangan terlalu dipermasalahkan dalam makanan sehari-hari karena 75 persen kolesterol dibentuk di dalam tubuh dan hanya 25 persen yang berasal dari makanan," ujar dr Maradut.

Menilik banyaknya kandungan dalam daging, dr Maradut juga menjelaskan mengenai kadar angka kecukupan gizi (AKG) dalam sehari-hari.

"Makanlah bervariasi jadi artinya kalau mau makan daging sapi cukup satu porsi saja sekali makan yakni sekitar maximal 100 g. Sebaiknya makanan yg dikonsumsi divariasikan dengan jenis pangan lainnya," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, AKG hanya menentukan jumlah zat gizi yang bisa dikonsumsi, bukan variasi makanan.

"Jumlahnya biar selaras dengan Gizi Seimbang adalah 1 porsi sekali makan," kata dia.

Sedangkan, dokter spesialis gizi klinik, dr Agnes Riyanti Inge Permadhi mengatakan bahwa perbedaan lemak antara kerbau dan sapi dikarenakan perbedaan "gaya hidup".

"Misalnya kerbau menarik bajak, sapi lebih santai hidupnya. Jadi ada kemungkinan lemak pada sapi lebih tinggi dibandingkan kerbau," ujar dr Agnes Riyanti kepada Kompas.com, Jumat (22/3/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com