Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Dukung Kualanamu Sebagai Hub Penerbangan Wilayah Barat dan Asia Tenggara

Kompas.com - 22/03/2019, 21:04 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia memperkuat komitmen pengembangan Bandara Internasional Kualanamu Medan sebagai hub penerbangan domestik wilayah Barat dan wilayah Asia Tenggara.

"Bandara Internasional Kualanamu sebagai bandara komersial terbesar keempat di Indonesia dengan potensi ekonomi serta posisi geografis yang strategis, memiliki modal utama sebagai hub internasional dan domestik kedua di Indonesia selain Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Kami juga akan terus mengembangkan Kualanamu sebagai hub penerbangan untuk pariwisata yang terhubung dengan kota kota internasional di kawasan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara sesuai siaran pers yang diterima KompasTravel, Jumat (22/3/2019).

Ari juga menyebutkan bahwa posisi Medan semakin diuntungkan dengan dekat akan Singapura dan Kuala Lumpur yang tercatat sebagai pusat perekonomia di Asia Tenggara.

"Tentunya perlu dukungan semua pihak agar Kualanamu menjadi pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia barat atau wilayah Indonesia lainnya. Kualanamu harus menjadi hub yang penting untuk mengimbangi bandara Singapura dan Kuala Lumpur". jelas Ari.

Potensi pasar yang terbuka luas tersebut, turut didukung dengan rencana pengembangan infrastruktur dan kapasitas bandara yang terus ditingkatkan oleh AP II, dimana pada tahun 2027 mendatang Bandara Internasional Kualanamu diproyeksikan dapat menampung lebih dari 47 juta penumpang.

“Komitmen memperkuat jaringan penerbangan Bandara Internasional Kualanamu tersebut juga terus kami optimalkan melalui penjajakan sinergi komersial bersama sejumlah mitra strategis internasional agar nantinya Banda Internasional Kualanamu dapat memiliki daya saing internasional melalui berbagai keunggulan infrastruktur dan kapasitas penerbangannya”tutur Awaluddin.

Kata Pengamat Mengenai Kualanamu

Pengamat penerbangan Alvin Lie, lewat pernyataan di siaran pes yang sama menyatakan sektor industri transportasi udara nasional selayaknya memiliki bargaining point (nilai tawar) dalam pengembangan dan optimalisasi jaringan penerbangan nasional.

Khususnya dalam mengoptimalkan trafik penumpang serta potensi kepariwisataan melalui pemanfaatan jaringan penerbangan nasional oleh maskapai penerbangan lokal.

“Untuk itu, perlu kiranya kembali dicermati upaya tata kelola pengembangan hub penerbangan internasional agar tetap mengedepankan prioritas pengembangan jaringan hub penerbangan nasional yang tentunya dapat menunjang trafik pergerakan wisatawan internasional melalui optimalisasi kapasitas bandara internasional di Indonesia beserta jaringan penerbangan maskapai nasional," kata Alvin.

Pengamat kebijakan Publik, Agus Pambagio mengungkapkan bahwa Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah dalam strategi peningkatan kunjungan wisatawan nasional dan internasional.

"Khususnya melalui pengembangan optimalisasi hub & spoke bandara-bandara nasional yang tentunya juga memiliki daya saing tersendiri atas posisi strategis geografis dan keunggulan konektivitas penerbangan nasional.

Komitmen pengembangan sektor kepariwisataan sebaiknya juga turut diselaraskan dengan upaya proteksi berkelanjutan terhadap sektor industri penunjangnya, yang salah satunya adalah industri penerbangan nasional," jelas Agus.

Catatan trafik pergerakan penumpang di Bandara Kualanamu mencapai 10 juta penumpang pada 2018 lalu. Sepuluh persen di antaranya merupakan penumpang internasional. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com