Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan di Pasar Badung, Wisatawan Jerman Mengaku Terpesona

Kompas.com - 23/03/2019, 15:48 WIB
I Made Asdhiana

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Rombongan wisatawan mancanegara asal Jerman terpesona dengan pasar rakyat saat mengunjungi Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, menjelang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (22/3/2019) sore.

"Saya pertama kali ke Bali dan melihat pasar yang istimewa ini, bangunannya megah, bersih dan pedagangnya sangat ramah. Ini luar biasa," kata Barbara, wisatawan asal Jerman di Denpasar, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Liburan ke Bali, Jangan Kaget Toko-toko Tak Sediakan Kantong Plastik

Barbara mengatakan pihaknya sangat kagum melihat pembeli yang membawa tas sendiri untuk berbelanja.

"Tadi saya lihat ada yang membeli pisang dan dia membawa tas sendiri, ini juga kebiasaan yang sangat baik," ujarnya.

Presiden Joko Widodo berbincang dengan pedagang saat kegiatan peresmian Pasar Badung di Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019). Pasar tradisional yang direvitalisasi pasca terbakar pada tahun 2016 tersebut mampu menampung 1.698 pedagang dengan 1.450 meja los dan 290 unit kios yang dilengkapi fasilitas jaringan internet gratis, ruang bermain anak, sekolah bagi anak pedagang pasar, enam lift dan 10 eskalator.ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Presiden Joko Widodo berbincang dengan pedagang saat kegiatan peresmian Pasar Badung di Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019). Pasar tradisional yang direvitalisasi pasca terbakar pada tahun 2016 tersebut mampu menampung 1.698 pedagang dengan 1.450 meja los dan 290 unit kios yang dilengkapi fasilitas jaringan internet gratis, ruang bermain anak, sekolah bagi anak pedagang pasar, enam lift dan 10 eskalator.
Setelah mengetahui bahwa itu adalah kebijakan Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakilnya Jaya Negara terkait dengan Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, Barbara semakin kagum dengan kebijakan yang sangat penting dan berdampak untuk banyak orang bahkan dunia.

Baca juga: 8 Hotel Bubble Terbaik Sedunia, Satu Ada di Bali

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani sangat senang karena keberadaan Pasar Badung menjadi salah satu pilihan untuk berkunjung.

"Ini tentu sesuatu hal yang positif dan semakin memperkenalkan Pasar Badung sebagai 'Heritage Market' kepada dunia internasional," ujarnya.

Dezire Mulyadi menjelaskan langkah tersebut adalah bagian dari upaya promosi pariwisata Kota Denpasar.

Mahasiswa melukis mural pada tembok Pasar Badung menjelang diresmikan di Denpasar, Bali, Kamis (21/3/2019). Pasar tradisional terbesar di Bali tersebut telah selesai pembangunannya kembali setelah musibah kebakaran dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (22/3/2019).ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO Mahasiswa melukis mural pada tembok Pasar Badung menjelang diresmikan di Denpasar, Bali, Kamis (21/3/2019). Pasar tradisional terbesar di Bali tersebut telah selesai pembangunannya kembali setelah musibah kebakaran dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (22/3/2019).
"Di sebelah Pasar Badung juga ada pesona Sungai Taman Kumbasari yang menjadi daya tarik wisata di tengah kota, begitu halnya dengan adanya 'Dokar Heritage City Tour', Museum Bali dan pesona wisata lainnya yang siap memanjakan para wisatawan," ucap dia.

Fasilitator kunjungan, I Ketut Budiarta mengatakan Pasar Badung dipilih sebagai salah satu tempat kunjungan, karena hampir 24 jam ada transaksi jual-beli.

"Selain itu ini pasar rakyat yang terbesar di Bali, dan paling bersih jadi kami mengajak wisatawan ke sini, jumlahnya ada enam rombongan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com