Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandi Bak Raja di Umbul Ngabean, Boyolali

Kompas.com - 25/03/2019, 16:07 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com – Seorang raja hampir selalu mendapat fasilitas mewah dan terbaik ketika beraktivitas. Hal itu juga berlaku bagi raja-raja masa lalu di wilayah Indonesia, salah satunya adalah di Kasunanan Surakarta.

Fasilitas mewah itu tidak hanya ada di instana atau kerajaan. Ada beberapa tempat di luar keraton yang dulunya menjadi milik kerajaan. Satu dari beberapa fasilitas milik keraton adalah pemandian.

Baca juga: Umbul Pengging, Pemandian Bernuansa Kerajaan di Boyolali

Boyolali yang kaya akan umbul atau kolam pemandian alami juga pernah diminati oleh pihak Keraton Kasunanan Surakarta saat itu. Jejak peninggalannya saat ini bisa ditemukan di Umbul Pengging.

Umbul Ngabean yang berada di kompleks pemandian Umbul Pengging, Boyolali, dimiliki oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Dulunya tempat ini menjadi tempat pemandian Raja Surakarta saat itu, yakni Pakubuwana X.

Pemandian Sang Raja

Sebagai pemandian raja, tentu Umbul Ngabean dibangun dengan mewah. Nuansa Keraton Surakarta begitu kental begitu di kolam pemandian ini. Hal itu karena bangunan yang mengelilingi kolam berciri khas sama dengan keraton.

Dahulu Umbul Ngabean merupakan tempat pemandian favorit Pakubuwana X. Tidak jauh dari Umbul Pengging, terdapat peninggalan Keraton Surakarta lainnya yakni pesanggrahan atau tempat istirahat raja.

Umbul Ngabean yang merupakan pemandian paling timur di Umbul Pengging Boyolali.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Ngabean yang merupakan pemandian paling timur di Umbul Pengging Boyolali.

Saat berkunjung ke daerah Pengging, pesanggrahan itu menjadi tempat Pakubuwana X beristirahat. Sementara jika raja ingin mandi, maka ia akan mengunjungi Umbul Ngabean.

Raja tidak hanya seorang diri menikmati kesegaran pemandian ini. Biasanya Sang Raja turut mengajak permaisuri dan selirnya. Saat itu, tidak ada orang lain yang diperkenankan memasuki area pemandian.

Kesegaran Pemandian Raja

Meski dulunya merupakan kolam pemandian raja, saat ini Umbul Ngabean terbuka untuk umum. Harganya juga tidaklah mahal. Hanya perlu membayar Rp 2.500, wisatawan sudah bisa merasakan sensasi menjadi seorang raja saat mandi di sini.

Bersumber langsung dari dalam bumi, air di Umbul Ngabean ini begitu menyegarkan. Meski merupakan pemandian alami, kondisi kolam pemandian ini juga cukup bersih sehingga sangat nyaman untuk dinikmati.

Baca juga: Legenda Tragis Umbul Duda, Mata Air Cantik di Boyolali

Suasana di kolam pemandian pun begitu teduh. Selain banyak pepohonan di seluruh kawasan Umbul Pengging, terdapat satu pohon beringin besar yang ada di samping kolam Umbul Ngabean ini. Meski demikian, keberadaannya tidaklah menyeramkan sama sekali.

Umbul Ngabean dulunya merupakan pemandian raja.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Ngabean dulunya merupakan pemandian raja.

Mandi di Umbul Ngabean paling pas dilakukan saat siang hari yang cerah. Panasnya udara kota seakan langsung sirna begitu menceburkan diri di kolam pemandian ini. Jika ingin sepi, maka berkunjung pada hari kerja bisa dilakukan.

Pda akhir pekan, terutama sore hari yang cerah, banyak orang yang berkunjung ke Umbul Ngabean ini. Kunjungan paling banyak biasanya terjadi pada momen libur lebaran, atau sebelum masuk Ramadhan ketika masyarakat melakukan padusan.

Baca juga: Legenda Hilangnya Sepasang Pengantin di Umbul Temanten Boyolali

Dulunya pengelolaan Umbul Ngabean dilakukan oleh pejabat Keraton Kasunanan Surakata dengan pangkat Ngabehi. Hal itulah yang merupakan asal muasan pemandian alami ini bernama Umbul Ngabean.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com