Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Durian di Indonesia yang Bakal Ngehits 5 Tahun ke Depan

Kompas.com - 29/03/2019, 11:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Buah durian tumbuh subur dan menjamur di berbagai wilayah di Indonesia. Ternyata berdasar hasil survei, buah durian menempati posisi pertama yang paling disukai warga Indonesia.

Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, Suwandi, mengatakan, berdasar hasil survei dari ahli durian di tiga negara, ada beberapa buah durian yang menjadi favorit warganya. Survei yang dilakukan di tiga negara, yaitu Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Dari hasil survei itu, minat durian yang paling dominan dikonsumsi saat ini yaitu durian montong, lalu durian Petruk, lalu durian Matahari, dan Musang King. Para ahli juga memprediksi durian apa saja yang bakal ngehits lima tahun mendatang.

Baca juga: Ke Bondowoso, Jangan Lupa Mampir ke Kampung Durian

“Berdasar survei, buah favorit itu durian. Durian itu ada di pasar kaki lima dan Supermarket. Harga mulai Rp 15.000 sampai Rp 200.000 per kilogram,” kata Suwandi, kepada Kompascom, Jumat (29/3/2019).

“Lima tahun ke depan, durian Musang King, durian Ochhe atau durian hitam, durian Pelangi dari Papua. Itu rasanya favorit. Itu kata ahli,” katanya.

Baca juga: Menilik Asal-usul Tradisi Borong Durian di Rumpin

Selain durian tersebut, ada durian juga yang sudah digemari masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. Di Kalimantan misalnya, durian Lai, lalu ada durian Serumbut dari Kalbar yang warnanya kuning emas, biji kecil, dan kulit tebal.

Durian bawor, Featival Bazar Durian Bogor.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Durian bawor, Featival Bazar Durian Bogor.
Di Jawa Timur, ada durian merah dari Banyuwangi, lalu Durian Bawor dari Banyumas, Durian Simimang dar Banjarnegara, Durian Malika dari Semarang. Selain itu, di Sumatera ada durian madu racun, durian Bangau dari Solok.

“Rasanya top. Bahkan ada satu kilo harganya sudah di atas Rp 200.000,” katanya.

Baca juga: Pengunjung Membeludak, 5.000 Durian di Festival Lebak Langsung Ludes

Di beberapa wilayah, lanjut Suwandi, pohon durian berbuah rata-rata 60-100 buah tiap pohon. Namun di Solok, 1 pohon bisa sampai 600 buah. Selain itu, ada juga varietas durian yang besarnya galon, di mana beratnya mencapai 8 Kg.

Suwandi meminta masyarakat yang ingin menanam durian agar memilih benih unggul dengan harga jual yang tinggi. “Usul ditanam itu durian Matahari, Merah, Bawor, Lai, Madu Racun, pelangi. Jadi nanti harga mahal dan murah juga ada,” katanya.

“Tolong pilih tanam yang harganya tinggi. Benih sudah dilepas, kita nanti kasih bibit durian pelangi. Potensi durian pelangi itu bagus dan harganya mahal,” sambungnya.

Potensi Ekspor

Durian yang menjadi buah favorit di Indonesia ternyata sangat potensial untuk ekspor. Suwandi menjelaskan, sejak 2018 ekspor durian surplus 720 ton. Eskpor durian Indonesia disebar ke negara lain di Benua Asia.

Durian Monti sebagai ikon durian Gunung Pati, Semarang, yang dipajang dalam pameran durian unggul di acara Semarang Festival Durian 2017, Sabtu (25/2/2017).KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Durian Monti sebagai ikon durian Gunung Pati, Semarang, yang dipajang dalam pameran durian unggul di acara Semarang Festival Durian 2017, Sabtu (25/2/2017).
Ekspor durian sangat menguntungkan karena harga yang tinggi. Selain itu, ekspor buah juga bisa membuat negara ini meraih devisa. “Kita punya durian bagus dari barat ke timur. Favorit itu durian pelangi dari Papua, Kalbar ada Lai, ada Bawor, Malika, Madu Racun. Ekspor masih di Asia saja,” ujarnya.

Untuk kebutuhan ekspor, saat ini kendala pengiriman diklaim sudah tidak terjadi lagi. Saat ini proses pengemasan durian bisa dilakukan tanpa menimbulkan bau.

“Masalahnya sudah tidak ada, kan sudah masuk packaging yang benar. Jadi sudah enggak bau. Dibungkus rapat. Pokoknya durian itu favorit, lokal harga bagus, ekspor harga bersaing dan meningkat. Kami targetnya ekspor lebih tinggi, dan kami akan dorong terus,” pungkas Suwandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com