KOMPAS.com- Masyarakat Jepang memiliki satu tradisi unik saat musim semi, khususnya saat pohon-pohon sakura mulai berbunga. Tradisi itu bernama hanami.
Bukan tradisi berisi tari-tarian atau rangkaian upacara adat lainnya, hanami adalah cara orang Jepang menikmati keindahan bunga sakura dengan makan bersama kerabat di bawah rindang pohonnya.
Ditilik dari makna kata, hanami berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yakni "hana" yang berarti bunga dan "mi" yang berarti melihat.
Dilansir dari Japan Magazine, jika diartikan secara keseluruhan, "hanami" berarti melihat bunga, dalam hal ini adalah sakura sebagai bunga nasional Negeri Matahari Terbit ini.
Inilah yang masyarakat Jepang lakukan. Beralaskan kain atau tikar, mereka membawa santapan beserta minuman untuk disantap bersama rekan, keluarga, atau orang-orang terkasih, sembari menikmati sakura yang tidak mekar di sepanjang tahun.
Selain makan bersama sembari menikmati sakura, hanami juga memberi ruang kepada masyarakat untuk melakukan obrolan-obrolan kecil nan hangat bersama orang-orang terkasih.
Baca juga: Saat Pohon Sakura Menghiasi Washington untuk Kali Pertama...
Selain sakura yang tak tumbuh di semua musim, berbincang intim ini pula yang menjadi kesempatan langka di tengah kesibukan kerja masyarakat.
Sakura tidak mekar di sepanjang tahun, ia hanya mekar di bulan-bulan tertentu saat musim semi. Puncaknya, Sakura akan mekar saat memasuki akhir Maret hingga pertengahan April atau awal Mei.
Di waktu inilah, banyak masyarakat Jepang asli atau para pendatang dan wisatawan beramai-ramai menggelar hanami.
Beberapa peralatan yang sangat penting di bawa saat hanami, di antaranya adalah alat makan (piring, gelas, sumpit) sekali pakai, tikar atau kursi lipat, pembuka botol minuman, kantong sampah, tisu basah, dan alat-alat lain yang sekiranya dibutuhkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.