Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenpar: Sipatn Lotup Jadi Destinasi Keren di Cross Border Entikong

Kompas.com - 31/03/2019, 10:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
– Sebagai daerah cross border, Kabupaten Sanggau diberkahi keindahan alam yang menawan sehingga bisa menarik wisatawan perbatasan. Salah satunya adalah sumber air panas bernama Sipatn Lotup.

Selain indah, objek wisata itu juga menyimpan berbagai kisah mistis dan bisa menyembuhkan penyakit. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sanggau, Fransiskus Meron.

Menurutnya, cerita penemuan Air Panas Sipatn Lotup dimulai sejak 62 tahun lalu. Salah satu tokoh Desa Sape, Lukas Singku menceritakan, ketika itu kakeknya mencari ikan di sungai bersama anjing kesayangannya dan anjingnya menggonggong terus menerus.

Ternyata, ia mendapatkan seekor kijang yang telah mati, tetapi tidak ada luka sama sekali di badan kijang itu.

"Pernah juga ada rombongan pengunjung dari daerah Mengkiang. Mereka membawa salah satu orang yang sakit parah dan mendirikan pondok dan menginap selama tujuh hari tujuh malam di sekitar air panas. Ajaib orang tersebut sembuh,” terang Meron seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com, Minggu Sabtu (30/3/2019).

Dari dua kisah itu, lanjut Meron, masyarakat Sipatn Lotup berinisiatif untuk membersihkan kolam air panas. Tujuannya agar mereka yang berkunjung ke tempat itu lebih mudah dan nyaman.

“Kemudian cerita Air Sipatn Lotup bisa menyembuhkan penyakit menyebar luas. Dampaknya ketika hari libur Lebaran dan Natal banyak pengunjung dari berbagai desa dan kota di sekitar Sanggau berkunjung,” ulas Meron.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sanggau, Fransiskus Meron (memakai topi) saat membuka acara cross border di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang ada di Kabupaten Sanggau.Dok. Humas Kementerian Pariwisata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sanggau, Fransiskus Meron (memakai topi) saat membuka acara cross border di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang ada di Kabupaten Sanggau.
Sumber air panas Sipatn Lotup sangat unik. Karena, Kabupaten Sanggau tidak memiliki gunung berapi yang biasanya banyak mengandung sulphur atau belerang. Belerang biasanya menjadi salah satu unsur yang dapat menciptakan sumber air panas.

Seperti sumber Air Panas Sajau Kalimantan Timur, Air Panas Hantakan Kalimantan Selatan, Air Panas Seburuk di Kalimantan Barat dan Poring Hot Spring di Sabah Malaysia, sumber Air Panas Sipatn Lotup berasal dari mata air yang di panaskan oleh panas bumi (geothermal).

Temperaturnya sekitar 52-55 derajat Celsius. Kondisi air yang sangat jernih dan panas menjadikan Air Panas SIpatn Lotup cocok untuk dikembangkan menjadi tempat pemandian air panas.

"Nama Sipatn Lotup sendiri berasal dari bahasa Dayak Jangkang. Sipatn berarti sungai atau aliran sungai dan Lotup berarti panas yang meletup-letup. Dari situ, masyarakat di sana menyebutnya “Ai Sipatn Lotup” atau sungai air panas," ujar Fransiskus Meron.

Rute lokasi

Sipatn Lotup seniri terletak di Kampung Peruntang Desa Sape, Kecamatan Jangkang Kabupaten Sanggau. Untuk menuju ke sana ada dua jalur darat.

Jalur pertama dari Kota Sanggau. Bila melalui jalur ini, ambil arah dari simpang jembatan semuntai menuju kedukul atau Kecamatan Mukok. Kemudian jalan sampai Balai Sebut Kecamatan Jangkang dengan jarak 70 kilometer (km) dari Kota Sanggau (jalur terdekat).

Sementara itu, jalur kedua melalui simpang Tiga Tanjung. Dari sini bisa menuju Kecamatan Kembayan dan masuk simpang ke Kecamatan Jangkang.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Adella Raung mengatakan, Sipatn Lotup sangat tepat diangkat dalam event cross border.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com