Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Mei, Waktu yang Tepat Menikmati Durian di Maumere Flores

Kompas.com - 31/03/2019, 14:07 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Suasana di depan halaman Kantor Bupati Sikka, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Flores, NTT, Jumat (29/3/2019) tampak ramai.

Kendaraan roda dua maupun roda empat lalu lalang di pusat kota "Nyiur Melambai" itu.

Di depan halaman Kantor Bupati Sikka, ada tumbuh pohon beringin yang sudah besar. Usianya sudah sekitar ratusan tahun.

Pukul 10.00 saya tiba di tempat itu dengan tujuan ke Kantor Bupati Sikka. Saya melihat di bawah pohon beringin itu tampak ada 5 orang pemuda yang sedang asyik duduk sambil bergurau di atas motor masing-masing. Di kiri kanan motor mereka menggantungkan buah durian segar.

Baca juga: Ini Durian di Indonesia yang Bakal Ngehits 5 Tahun ke Depan

Saya pun memutuskan untuk menghampiri kelima pemuda ini. Salah seorang dari mereka menyapa saya dengan bahasa Sikka.

"Selamat pagi, gai boter duren ko. (Artinya selamat pagi, mau beli durian ko)?" tanya pemuda bernama Petrus Deri.

"Saya ingin wawancara tentang durian ini untuk diberitakan," jawab saya.

Baca juga: Ke Bondowoso, Jangan Lupa Mampir ke Kampung Durian

Ia pun dengan senang hati dan siap untuk menjelaskan tentang durian dan mengapa ia menjualnya.

Petrus Deri yang adalah warga Desa Umautay, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka itu mengaku sudah 10 tahun menjadi penjual durian. Ia mengaku memiliki pohon durian sendiri di kampungnya.

Baca juga: Boleh Bawa Durian ke Pesawat Asal...

Menurut Petrus, musim durian di Sikka mulai bulan Januari sampai Mei.

"Saya setiap pukul 7 pagi berangkat dari kampung ke kota Maumere bawa durian ini.  Pukul 8 saya dan teman-teman sudah ada di sini," kata pemuda yang biasa disapa Roland itu kepada Kompas.com.

Ia menceritakan, satu pohon durian miliknya bisa sangat besar dan bertumbuh subur. Satu pohon sekali panen bisa mencapai 300 buah. Dan tahun ini, durian miliknya cukup berbuah.

"Yang kami jual di sini, milik sendiri. Setelah petik, kami langsung bawa jual ke sini. Jadi, tidak perlu ragu, yang kami jual ini buah segar semua. Enak untuk dikonsumsi," ungkap Roland.

"Durian Maumere rasanya beda. Saya biasa setiap pagi ada pelanggan dari Makassar, mereka bilang rasanya beda dan lebih enak," sambungnya.

Menurut Roland, dirinya menjua; durian yang dengan harga  bervariasi. Tergantung kecil dan besarnya. Harganya bekisar dari Rp 30.000, Rp 50.000 bahkan ada yang Rp 100.000. Setiap hari mereka bisa mendapat hasil jualan sekitar Rp 300.000 sampai Rp 500.000.

"Tergantung rezeki. Kadang habis terjual, kadang sama sekali tidak. Kalau sisa kami makan sendiri. Jadi durian yang dijual hari ini, tidak bisa dijual lagi esok," katanya.

Ia menururkan, menurut penuturan dari orang tua bahwa durian di Sikka pertama kali ditanam bapak mantan Bupati Sikka, almarhum Lorens Say. Ia membawa durian dari Amerika Latin.

Roland dan teman-teman melayani pembeli durian di depan halaman kantor Bupati Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Jumat (29/3/2019). Roland dan teman-teman melayani pembeli durian di depan halaman kantor Bupati Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Jumat (29/3/2019).
Lanjut dia, sebagai anak muda Sikka, dirinya menghargai peninggalan itu dengan berani menjual durian di kota Maumere.

"Tidak semua anak muda yang berani datang jual durian. Banyak yang malu jika harus berjualan di kota Maumere," katanya.

Selama 10 tahun menjual durian, Roland mengaku bisa membantu ekonomi keluarganya di desa.

Harapan kepada Pemerintah

Roland menambahkan, pemerintah sudah memberikan tempat mereka berjualan durian di depan kantor Bupati Sikka. Tetapi, ia dan kawan-kawan masih memerlukan sentuhan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas.

Harapan mereka adalah menjadi peracik jus sirsak. Mimpi mereka yakni ada jus durian racikan anak Sikka sendiri.

"Satu saja harapan kami, ke depan kepadaa bapak Bupati Sikka melalui dinas terkait  bisa memberi pelatihan untuk membuat jus durian. Sehingga kami ini tidak hanya sebatas penjual durian.  Tetapi, bisa meramu dan menjual jus durian ala anak Maumere di kota ini," ungkap Roland yang diamini teman-temannya.

Bagi anda pecinta durian, jika berkunjug ke kota Maumere, silakan datang di depan halaman Kantor Bupati Sikka setiap hari dari pagi hingga sore. Anda akan merasakan enaknya durian asli milik anak muda Sikka, Flores, NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com