Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Turubuk, Lalapan Bercitarasa Gurih Khas Loji Karawang

Kompas.com - 01/04/2019, 13:02 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa ikat batang menyerupai tumbuhan jagung berjajar rapi di teras depan rumah Devi Aprilianti alias Ivy. Batang-batang tersebut berwarna dominan hijau muda. Tak hanya bentuknya, aroma batang-batang tersebut juga sangat mirip dengan batang tanaman jagung.

Ivy kemudian mengambil beberapa batang dan memotongnya di bagian tengah. Saat badan batang terbuka, ada bagian menyerupai tepung terigu namun memiliki tekstur lebih padat dan sedikit basah.

Saya mencoba mencicip tepung tersebut. Ternyata rasanya sangat gurih.

“Ini namanya turubuk, banyak dibudidayakan di daerah Loji, Karawang,” jelas Ivy.

Wanita asal Karawang yang berprofesi sebagai pembuat kue, termasuk bolu turubuk ini mengatakan, ada sebuah bukit di Loji yang digunakan masyarakat sekitar untuk membudidayakan turubuk.

Kawasan Loji letaknya cukup jauh dari rumah Ivy yang berlokasi di Karawang Barat.

“Kalau dengan kendaraan pribadi bisa sampai dua jam menuju ke sana. Apalagi jalanan menuju ke sana juga masih jelek,” papar Ivy.

Turubuk, lalapan khas masyarakat Loji, Karawang.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Turubuk, lalapan khas masyarakat Loji, Karawang.

Lalapan masyarakat Loji

Menurut Ivy, masyarakat Loji kerap memakan turubuk sebagai lalapan. Turubuk akan dicocol dengan sambal dan dinikmati bersama lauk pauk lain dan nasi hangat. Terbayang nikmatnya.

Sebagian masyarakat juga kerap memanggang turubuk dalam kondisi kulit masih tertutup sebelum menyantapnya sebagai lalapan. Ivy menyebut rasanya akan mirip seperti jagung bakar.

“Ada juga yang memasaknya jadi sayur lodeh, atau dicampur telur lalu digoreng dan digunaan sebagai lauk,” kata Ivy.

Ivy saat memegang seikat turubuk, lalapan khas masyarakat Loji, Karawang.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Ivy saat memegang seikat turubuk, lalapan khas masyarakat Loji, Karawang.

Menurut Ivy, meski banyak ditemui di Loji Karawang, turubuk belum terlalu populer bagi masyarakat Karawang di luar Loji. Bahkan turubuk biasanya dijual ke Jakarta atau Bogor.

“Mereka itu (masyarakat Bogor dan Jakarta) suka jadiin sayur pengantin namanya atau sayur lodeh. Ada juga yang memasaknya jadi pais (pepes) yang dicampur dengan ikan atau ayam,” lanjutnya.

Menurut Ivy, sebenarnya turubuk juga bisa ditemui di Jawa dan Purwakarta. Di Jawa turubus sering disebut sayur lilit, sedangkan di Purwakarta kerap disebut turubus.

“Tapi kalau yang memang membudidayakan ya di Loji. Karena tanahnya dan cuaca memang cocok. Tapi turubuk itu kalau musim panas seperti ini sedikit mahal. Kalau musim hujan satu gedeg (ikat) hanya Rp 40.000. Kalau musim panas begini, terakhir saya beli Rp 150.000,” papar Ivy.

Bagaimana, tertarik mencicipi turubuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com