Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lombok Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik di Indonesia Versi IMTI 2019

Kompas.com - 08/04/2019, 19:05 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lombok menduduki peringkat pertama pariwisata halal Indonesia versi Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019. Peringkat ini diumumkan oleh CEO Crescent Rating dan Halal Trip, Fazal Bahardeen di Gedung Kementerian Pariwisata Indonesia, Senin (8/4/2019).

Peringkat kedua diduduki oleh Aceh, peringkat ketiga Kepulauan Riau, peringkat keempat DKI Jakarta, dan peringkat kelima Sumatera Barat.

Adapun tahun ini merupakan tahun kedua penerapan standar global GMTI dalam menilai kinerja destinasi pariwisata halal unggulan di Indonesia.

Sebanyak 10 destinasi pariwisata halal unggulan Indonesia dinilai dengan menggunakan standar ini. Selain lima provinsi yang masuk peringkat 5 besar, ada 5 provinsi lain yang masuk dalam daftar 10 destinasi pariwisata halal unggulan yaitu Yogyakarta, Jawa Barat, Malang Raya, Jawa Tengah, serta Makasar.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, penilaian IMTI 2019 mengacu pada standar global GMTI yang mengadopsi empat kriteria yang meliputi Access, Communication, Environment, dan Services (ACES) yang masing-masing kreteria terdiri dari tiga komponen.

"Untuk access terdiri atas visa requirements, air connetivity, transport infrastructure. Komponen communication terdiri atas outreach, ease of communication, dan digital presence. Kemudian komponen environment terdiri atas safety and culture, visitor arrivals, dan enabling climate. Sedangkan komponen services terdiri atas core needs (halal food and prayers) core services (hotels, airports), dan unique experiences," paparnya.

Menurutnya dalam penilaian ini Kemenpar RI tak melakukan intervensi apapun, termasuk dalam penetapan Lombok sebagai peringkat pertama pariwisata halal unggulan Indonesia.

"Jadi kami hanya membantu pemerintah daerah untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Kalau ada yang lupa kami ingatkan. Lombok menduduki peringkat pertama karena memenuhi aspek-aspek tadi," lanjutnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, Indonesia sebagai salah satu negera yang diperhitungkan dalam industri pariwisata halal dunia.

Oleh karena itu, sebagai pemain global atau global player Indonesia harus menggunakan standar global (global standard) yakni IMTI 2019 yang mengadopsi standar GMTI.

“Menpar mentargetkan tahun ini pariwisata halal Indonesia mencapai 5 juta wisatawan mancanegara (wisman) muslim atau tumbuh dari posisi tahun lalu sebanyak 2,6 juta wisman muslim, dengan data realisasi hingga November 2018 mencapai 2,4 juta wisman muslim,” kata Wayan.

Menurutnya, Indonesia tahun ini mentargetkan menjadi ranking pertama sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia versi GMTI atau berada di posisi teratas (top ranking) dari posisi saat ini berada di ranking ke-2 bersama Uni Emirat Arab.

Fazal Bahardeen menambahkan, target pertumbuhan pariwisata halal Indonesia sebesar 42% tersebut sejalan dengan tumbuhnya halal tourism dunia yang signifikan.

"Diproyeksikan besarnya pengeluaran wisatawan halal tourism mencapai US$ 274 miliar pada 2023 atau tumbuh di atas 7,6 persen, sementara pada 2017 jumlah pengeluaran wisatawan muslim dunia mencapai US$177 miliar," terangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com