KOMPAS.com - Pengolahan sampah, dan daur ulang merupakan komponen penting dalam menentukan keberlangsungan sebuah kota bagi masyarakat di dalamnya.
Kota Wina, Austria, menerapkan model penghematan energi dengan memanfaatkan sistem pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.
Untuk memastikan tercapainya manfaat yang optimal bagi masyarakat, pemerintah kota Wina membangun lokasi pengolahan sampah di beberapa titik.
Masing-masing lokasi memiliki peran yang berbeda dalam memastikan pendistribusian energi kepada masyarakat secara merata.
Baca juga: Di Pulau Merah Banyuwangi, Sampah Plastik Bisa Ditukar Emas
Namun, ada satu lokasi yang paling menarik perhatian, dan menjadi kebanggaan tersendiri kota Wina, yaitu tempat pembakaran sampah Spittelau.
Baca juga: 5 Cara Mengurangi Sampah Plastik Saat Berwisata
Di bagian luar gedung kerap kali terlihat anak-anak muda berkumpul untuk bermain skateboard, atau hanya duduk-duduk sambil menikmati jajanan yang kedainya persis berada di depan pintu masuk Spittelau.
Suasana nyaman seperti ini menunjukkan kesuksesan Spittelau dalam mengolah sampah dengan sistem yang ramah lingkungan.
Sebagai bentuk rasa bangga akan keberhasilan tersebut pihak Spittelau membuka tur bagi wisatawan, dan juga warga setempat.
Baca juga: Begini Cara Bandara Ngurah Rai Perangi Kantong Plastik Wisatawan
Hanya dengan mendaftarkan diri melalui laman resmi Spittelau, siapapun bisa mendapatkan tur gratis. Selama 2 jam, pengunjung mendapatkan penjelasan soal langkah-langkah pembakaran sampah yang berlangsung di Spittelau.
Jika kebetulan kelompok tur banyak diikuti oleh anak-anak, maka pemandu akan memutar kartun pendek, dan mengadakan kuis.
Baca juga: Upaya Singapore Airlines Kurangi Jejak Karbon dan Sampah Plastik dalam Pesawat
Hal ini sangat berkesan sebab artinya ada upaya besar, dan konsisten dari pemerintah kota Wina untuk mengedukasi generasi muda, dan khalayak umum soal pentingnya penghematan energi yang salah satunya bisa dilakukan dengan pengolahan sampah yang baik.
Setelah sesi presentasi, pemandu mengajak pengunjung untuk berkeliling fasilitas pengolahan sampah.
Sambil berjalan menyusuri masing-masing lorong dan lantai, pemandu tur menjelaskan sejarah panjang Spittelau hingga akhirnya menjadi fasilitas pembakaran sampah kelas dunia yang sangat nyentrik seperti saat ini.