Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spittelau, Tempat Pembakaran Sampah di Wina yang Mirip Museum

Kompas.com - 09/04/2019, 07:12 WIB
I Made Asdhiana

Editor

Pembangunan Spittelau berlangsung dari tahun 1969 hingga 1971. Sayang sekali 16 tahun kemudian, api menghanguskan sebagian besar bangunan.

Musibah tersebut justru mendorong walikota Wina ketika itu, Helmut Zilk, untuk mendirikan sebuah fasilitas pembakaran sampah dengan standar baru, kualitas kebersihan yang tinggi, serta desain yang unik.

Maka akhirnya seorang seniman, dan pecinta lingkungan, Friedensreich Hundertwasser, mendapatkan tugas untuk mendesain fasilitas yang baru di lokasi yang sama.    

Pada tahun 1992, Spittelau berdiri dengan wajah baru. Bagian luar gedung tak lagi sekedar tembok putih, tetapi kini penuh dengan sentuhan warna-warni abstrak khas Hundertwasser.

Terdapat pula ruang hijau di bagian atas gedung, dimana burung-burung bersarang. Cerobong raksasa Spittelau kini juga berhiaskan bola warna emas yang akhirnya menjadikan Spittelau sebagai salah satu simbol kota Wina.

Kota Wina, Austria, menerapkan model penghematan energi dengan memanfaatkan sistem pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.AWIS MRANANI Kota Wina, Austria, menerapkan model penghematan energi dengan memanfaatkan sistem pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.
Tak ada asap hitam mengepul dari cerobong setinggi  126 meter tersebut, hanya uap yang sudah melalui proses panjang sehingga bersih, dan aman bagi lingkungan.

Dari dalam bangunan warna-warni ini, proses pembakaran sampah menghasilkan energi untuk penghangat ruangan, listrik, serta air panas bagi sekitar 60.000 rumah tangga per tahun. Belum lagi untuk rumah sakit, dan juga industri di dalam kota Wina.

Ribuan orang mengunjungi fasilitas luar biasa ini setiap tahun. Pengunjung bisa melihat karya-karya Hundertwasser lainnya — seperti lukisan dan karya tulis, dan tentunya petugas yang sedang mengoperasikan alat-alat berat sebagai bagian dari proses pengolahan sampah.

Hundertwasser sendiri awalnya enggan ambil bagian dalam pembangunan Spittelau, namun sebagai pegiat lingkungan, ia menyetujui proyek tersebut setelah mengetahui dampak positif yang luas dari teknologi daur ulang sampah Spittelau bagi masyarakat, dan lingkungan.

Demi udara kota Wina yang lebih bersih, serta lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat, Hundertwasser bahkan menyelesaikan proyek ini tanpa bayaran.

Pengunjung Spittelau di Wina, Austria, bisa melihat karya-karya Hundertwasser seperti lukisan dan karya tulis, dan tentunya petugas yang sedang mengoperasikan alat-alat berat sebagai bagian dari proses pengolahan sampah.
AWIS MRANANI Pengunjung Spittelau di Wina, Austria, bisa melihat karya-karya Hundertwasser seperti lukisan dan karya tulis, dan tentunya petugas yang sedang mengoperasikan alat-alat berat sebagai bagian dari proses pengolahan sampah.
Sejak tahun 1950an, Hundertwasser memang sudah menjadi advokat untuk bangunan dan karya arsitektur yang ramah lingkungan. Ia kerap kali menulis esai atau manifesto yang berkaitan dengan lingkungan.

Salah satu yang dikenal adalah manisfeto tahun 1972 soal kewajiban menanam pohon di daerah perkotaan.

Ia menyebarluaskan konsep desain yang harmonis dengan lingkungan. Hal ini merupakan bentuk komitmennya dalam menjaga kelestarian ekologi. Tak heran jika Hundertwasser tak lupa membuat area hijau di Spittelau untuk penanaman pohon.

Jika pengunjung punya banyak waktu, selain mengikuti tur, ada juga area edukasi khusus yang menarik di Spittelau. Terdapat banyak alat peraga yang bisa mendemostrasikan bagaimana proses pembuatan energi berlangung, dan seberapa besar dampaknya bagi manusia.

Ruangan ini terlihat sangat modern, dan tidak membosankan. Sangat cocok bagi anak-anak yang ingin belajar sambil bermain.

Jika pengunjung punya banyak waktu, selain mengikuti tur, ada juga area edukasi khusus yang menarik di Spittelau, tempat pembakaran sampah di Wina, Austria ini.AWIS MRANANI Jika pengunjung punya banyak waktu, selain mengikuti tur, ada juga area edukasi khusus yang menarik di Spittelau, tempat pembakaran sampah di Wina, Austria ini.
Pengalaman berwisata ke fasilitas pembakaran sampah Spittelau menjadi pengingat akan pentingnya perhatian kita bagi lingkungan. Komitmen untuk melestarikan lingkungan tak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat.

Edukasi yang konsisten, serta relasi publik yang membumi, serta berkualitas menjadi vital dalam menanamkan kepedulian lingkungan. (AWIS MRANANI, tinggal di Wina, Austria)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com