Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spittelau, Tempat Pembakaran Sampah di Wina yang Mirip Museum

Kompas.com - 09/04/2019, 07:12 WIB
I Made Asdhiana

Editor

KOMPAS.com - Pengolahan sampah, dan daur ulang merupakan komponen penting dalam menentukan keberlangsungan sebuah kota bagi masyarakat di dalamnya.

Kota Wina, Austria, menerapkan model penghematan energi dengan memanfaatkan sistem pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.

Untuk memastikan tercapainya manfaat yang optimal bagi masyarakat, pemerintah kota Wina membangun lokasi pengolahan sampah di beberapa titik.

Masing-masing lokasi memiliki peran yang berbeda dalam memastikan pendistribusian energi kepada masyarakat secara merata.

Baca juga: Di Pulau Merah Banyuwangi, Sampah Plastik Bisa Ditukar Emas

Namun, ada satu lokasi yang paling menarik perhatian, dan menjadi kebanggaan tersendiri kota Wina, yaitu tempat pembakaran sampah Spittelau.

Spittelau, tempat pembakaran sampah di Wina, Austria kini menjadi destinasi wisata. Spittelau membuka tur bagi wisatawan, dan juga warga setempat.AWIS MRANANI Spittelau, tempat pembakaran sampah di Wina, Austria kini menjadi destinasi wisata. Spittelau membuka tur bagi wisatawan, dan juga warga setempat.
Spittelau berada persis di tengah kota, di antara jalan-jalan layang, perkantoran, perumahan, dan stasiun kereta. Sekilas gedung Spittelau tak tampak seperti pusat pembakaran sampah. Justru tampak seperti museum atau pusat kesenian. Tak tercium sedikit pun bau sampah di sekitarnya.

Baca juga: 5 Cara Mengurangi Sampah Plastik Saat Berwisata

Di bagian luar gedung kerap kali terlihat anak-anak muda berkumpul untuk bermain skateboard, atau hanya duduk-duduk sambil menikmati jajanan yang kedainya persis berada di depan pintu masuk Spittelau.

Suasana nyaman seperti ini menunjukkan kesuksesan Spittelau dalam mengolah sampah dengan sistem yang ramah lingkungan.

Sebagai bentuk rasa bangga akan keberhasilan tersebut pihak Spittelau membuka tur bagi wisatawan, dan juga warga setempat.

Baca juga: Begini Cara Bandara Ngurah Rai Perangi Kantong Plastik Wisatawan

Hanya dengan mendaftarkan diri melalui laman resmi Spittelau, siapapun bisa mendapatkan tur gratis. Selama 2 jam, pengunjung mendapatkan penjelasan soal langkah-langkah pembakaran sampah yang berlangsung di Spittelau.

Dari dalam bangunan di Spittelau, Wina, Austria ini, proses pembakaran sampah menghasilkan energi untuk penghangat ruangan, listrik, serta air panas bagi sekitar 60.000 rumah tangga per tahun.AWIS MRANANI Dari dalam bangunan di Spittelau, Wina, Austria ini, proses pembakaran sampah menghasilkan energi untuk penghangat ruangan, listrik, serta air panas bagi sekitar 60.000 rumah tangga per tahun.
Seorang pemandu mengawali tur dengan presentasi dalam sebuah aula. Ada video-video pendek yang menjelaskan secara detail soal proses pembakaran, dan juga foto-foto menarik terkait pendistribusian energi kota Wina.

Jika kebetulan kelompok tur banyak diikuti oleh anak-anak, maka pemandu akan memutar kartun pendek, dan mengadakan kuis.

Baca juga: Upaya Singapore Airlines Kurangi Jejak Karbon dan Sampah Plastik dalam Pesawat

Hal ini sangat berkesan sebab artinya ada upaya besar, dan konsisten dari pemerintah kota Wina untuk mengedukasi generasi muda, dan khalayak umum soal pentingnya penghematan energi yang salah satunya bisa dilakukan dengan pengolahan sampah yang baik.

Setelah sesi presentasi, pemandu mengajak pengunjung untuk berkeliling fasilitas pengolahan sampah.

Sambil berjalan menyusuri masing-masing lorong dan lantai, pemandu tur menjelaskan sejarah panjang Spittelau hingga akhirnya menjadi fasilitas pembakaran sampah kelas dunia yang sangat nyentrik seperti saat ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com