JAKARTA, KOMPAS.com - Hotel kapsul saat ini dikenal sebagai akomodasi murah andalan wisatawan backpacker. Uniknya jika ditilik dari latar belakang hotel kapsul, sebenarnya tidak ditujukan untuk wisatawan backpacker.
Dilansir dari Archdaily, hotel kapsul pertama kali hadir pada 1972 di Tokyo dengan nama Nagakin Capsule Tower, terdiri dari 14 lantai dan 140 kamar kapsul. Perancang hotel ini adalah arsitek legendaris Jepang, Kisho Kurokawa. Ia merancang hotel kapsul karena melihat peluang yang ada dari budaya kerja di Jepang.
Baca juga: Mengapa Orang Jepang Menginap di Hotel Kapsul? Ini Jawabannya...
Orang Jepang terkenal memiliki dedikasi serta tuntutan kerja yang tinggi. Sehingga membuat para pekerja sering lembur. Terkadang sehabis bekerja, mereka juga menghabiskan waktu untuk minum bersama di Izakaya (semacam bar minum dengan sajian camilan).
Ketika sisa hari semakin singkat dan harus masuk kerja kembali keesokan pagi, para pekerja ini kesulitan untuk kembali ke rumah. Selain jadwal kereta yang terbatas pilihan transportasi lain seperti taksi di Jepang sangat mahal.
Baca juga: 7 Tips Menginap di Hotel Kapsul dan Hostel
Alhasil, jadilah hotel kapsul pilihan untuk beristirahat beberapa jam dan membersihkan diri agar kembali siap bekerja keesokan hari.
Pada perkembangannya hotel kapsul di Jepang ternyata digemari oleh wisatawan backpacker, khususnya wisatawan mancanegara. Untuk itu operator hotel kapsul di Jepang mulai menempelkan instruksi dan peraturan bertuliskan Bahasa Inggris.
Dari Jepang, konsep hotel kapsul juga diadaptasi oleh negara lain di Asia sampai Eropa. Tak melulu kapsul-kapsul ini memiliki bentuk yang sama. Banyak operator hotel berkreasi dengan bentuk hotel kapsul sendiri.
Seperti di Kyoto ada hotel kapsul dengan desain warna monokrom, di Kuala Lumpur ada hotel kapsul bergaya industrial, atau di Rio de Janeiro hotel kapsul bergaya seni jalanan.
Di Indonesia sendiri hotel kapsul pertama kali hadir pada 2017. Kini hotel kapsul di Indonesia kian dikenal dan dijadikan andalan untuk akomodasi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.