Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kuliner Tradisional yang Jangan Sampai Dilewatkan saat Berlibur ke Solo

Kompas.com - 09/04/2019, 15:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai salah satu pusat kebudayaan, Kota Solo memiliki berbagai obyek wisata dan event berbalut seni-budaya yang begitu kental. Hal itulah yang menjadikan Kota Solo menarik untuk dikunjungi.

Namun, selain obyek wisata dan event yang kental dengan kebudayaan, Kota Solo juga mempunyai andalan lain, yakni wisata kuliner. Satu hal spesial dari wisata kuliner di Solo adalah sajiannya yang tetap mempertahankan tradisi sejak zaman dahulu.

Baca juga: Mencicipi Roti Kembang Waru, Kuliner Mewah Zaman Mataram Islam

Pasar Gede menjadi salah satu tempat di Kota Solo yang cocok untuk wisata kuliner. Ada banyak kuliner tradisional khas Kota Bengawan yang bisa didapatkan di pasar legendaris Kota Solo ini.

Oleh karena itu jika mampir ke Solo, jangan lewatkan 4 kuliner legendaris berikut ini:

1. Es gempol pleret

Memulai perburuan kuliner khas Solo dengan kesegaran merupakan keputusan yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan membeli es gempol pleret. Salah satu penjual es ini bahkan sudah ada di pintu masuk utama Pasar Gede.

Es gempol pleret, minuman tradisional khas Solo yang menyegarkan.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Es gempol pleret, minuman tradisional khas Solo yang menyegarkan.
Minuman segar tradisional ini cocok dinikmati pada hari yang panas. Jika perjalanan ke Pasar Gede dilakukan dengan menembus teriknya siang, es gempol pleret siap untuk menghapus segala panas dan dahaga itu.

Baca juga: Berkunjung ke Solo, Jangan Lewatkan Kesegaran Es Gempol Pleret

Rasa gempol dan pleret yang gurih berpadu sempurna dengan manisnya kuah santan dengan pemanis dari gula Jawa. Hanya seharga Rp 7.000 saja, rasanya seolah kurang jika hanya membeli satu porsi es gempol pleret.

2. Brambang asem

Usai mengusir dahaga dengan es gempol pleret, perburuan kuliner selanjutnya mulai memasuki kawasan dalam Pasar Gede. Nantinya akan dijumpai banyak penjual kuliner tradisional. Kini kuliner untuk mengisi perut sangat pas sebagai target buruan selanjutnya.

Kuliner Brambang Asem terdiri daun ubi dicampur sambal asam jawa yang terasa pedas dan manis. KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Kuliner Brambang Asem terdiri daun ubi dicampur sambal asam jawa yang terasa pedas dan manis.
Brambang asem menjadi kuliner pengisi perut yang pas untuk dinikmati. Sekilas kuliner ini tampak seperti pecel. Bahan sajian ini adalah daun ubi jalar atau jenglor dan tempe gembus.

Keduanya kemudian disajikan di atas piring dari daun pisang dan disiram oleh sambal brambang asem. Inilah yang menjadi asal penamaan brambang asem karena sausnya terbuat dari campuran cabai, terasi, bawang merah (brambang), gula jawa, dan asam.

Baca juga: Uniknya Cita Rasa Brambang Asem di Pasar Gede, Solo

Cita rasa kuliner brambang asem cukup unik. Rasa segar khas sayuran hijau bercampur dengan rasa manis-pedas saus brambang asem. Selain itu rasa tempe gembus yang manis juga semakin mewarnai cita rasa kuliner seharga Rp 5.000 per porsi ini.

3. Grontol jagung

Mengisi perut dengan brambang asem rasanya seolah kurang, terlebih jika disantap ketika perut kosong. Oleh karena itu, butuh kuliner pengisi perut lain. Grontol jagung pun menjadi target selanjutnya untuk disantap.

Kuliner Tradisional Grontol Jagung.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Kuliner Tradisional Grontol Jagung.
Sajian tradisional yang satu ini cukup sederhana. Sesuai dengan namanya, jagung menjadi bahan dasar utama kuliner ini. Tentu bahan dasar jagung bisa menjadikan kuliner ini sebagai makanan pengganti nasi yang mengenyangkan.

Sajian grontol jagung sebenarnya cukup sederhana, yakni berupa jagung yang sudah direndam dan diberi topping parutan kelapa dan garam. Cita rasa gurihnya jagung dan parutan kelapa sangat pas dengan asin garam sehingga tidak terasa hambar.

Baca juga: Menikmati Sajian Tradisional Grontol Jangung di Pasar Gede Solo

Grontol jagung pun bisa didapatkan dengan harga Rp 5.000 saja. Meski sederhana, kuliner tradisional nan sederhana ini dahulu merupakan kuliner favorit masyarakat Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya.

4. Es dawet telasih

Setelah menyantap dua kuliner pengisi perut, menutup perburuan dengan kesegaran merupakan keputusan yang tepat. Es dawet telasih menjadi salah satu minuman sempurna untuk menutup perburuan kuliner tradisional di Pasar Gede.

Es Dawet Telasih di Pasar Gede Solo.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Es Dawet Telasih di Pasar Gede Solo.
Selain menyegarkan, es dawet telasih juga cukup mengenyangkan karena terdapat campuran jenang atau bubur. Biasanya bubur sumsum dan mutiara menjadi dua campuran yang bisa ditemukan di dasar mangkuk es dawet telasih.

Baca juga: Blusukan di Pasar Gede Solo, Nikmati Kesegaran Es Dawet Telasih

Tidak ketinggalan, butiran selasih yang begitu kenyal semakin mewarnai kenikmatan cita rasa es dawet telasih ini. Hanya seharga Rp 8.000, minuman tradisional yang menyegarkan ini siap menghadirkan kesegaran tiada tara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com