Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Waterpark" Baru di Bekasi, Berlaku Tiket Murah Sebulan

Kompas.com - 10/04/2019, 13:20 WIB
M Latief

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - PT Alamindo Trulynusa (ALSA) mengembangkan fasilitas wahana bermain air (waterpark) Go! Splash sebagai tujuan wisata baru di Bekasi. Proyek destinasi wisata kaum urban ini dibangun di perumahan Panjibuwono Residence, kawasan hunian seluas 200 hektare di Jl Pertamina, Desa Kedung Pengawas, Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

Pada 2013 lalu, tutur Promotion & Marketing Manager ALSA Albert Permana, Panjibuwono Residence telah merilis empat klaster hunian, yaitu Malioboro (640 unit), Sriwidari (380 unit), Brawijaya (570 unit), dan Casablanca.  

Adapun wisata air Go! Splash terbaru di perumahan tersebut dilengkapi beragam wahana seperti kolam renang semi-olympic, water slide setinggi 12 meter, pelangi kabut air, ember tumpah, kafe, dan fasilitas lainnya.

"Selain untuk sarana rekreasi seluruh penghuni hunian, secara resmi sejak Rabu pekan lalu sudah kami buka untuk umum," kata Promotion & Marketing Manager ALSA Albert Permana, Selasa (9/4/2019).

Albert mengklaim, Go! Splash menjadi wahana bermain air anak terbesar di kawasan utara Bekasi. Total areanya mencapai sekitar 2 hektar.

"Selama masa promosi sejak hari ini hingga satu bulan ke depan kami tawarkan harga tiket masuk hanya Rp30 ribu, yang berlaku untuk dua orang," ujarnya.

Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebetulnya sejak 2016 lalu sudah berupaya mengoptimalisasi 12 destinasi wisata untuk meningkatkan devisa lokal. Pariwisata termasuk penyumbang retribusi daerah yang menjanjikan.

Agus Trihono, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, mengatakan 12 tempat wisata tersebut antara lain Taman Buaya Indonesia Jaya, Waterboom Lippo Cikarang, Gedung Juang 45, dan Saung Ranggon yang merupakan wisata sejarah. Kemudian, Danau Cibeureum, Pantai Muara Gembong, Muara Beting, Muara Bendera, dan juga Kuliner Restoran Kartini Cikarang, Rumah Makan Saung Wulan.

Namun, melihat besarnya jumlah penduduk di salah satu daerah penyangga Jakarta tersebut, kehadiran tempat-tempat rekreasi itu perlahan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertambah seiring taraf ekonomi yang kian meningkat.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Bekasi saat ini mencapai 3,3 juta jiwa dan Kota Bekasi 2,6 juta, terjadi peningkatan sekitar 1 juta dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan data tersebut, tidak heran, jika belakangan hampir semua pengembang properti skala menengah dan besar di Bekasi menawarkan tempat rekreasi dengan berbagai macam permainan.

Awalnya, developer hanya memperuntukkan tempat rekreasi sebagai benefit kawasan yang dipasarkan. Tapi, seiring besarnya potensi bisnis, sebagian dari mereka lalu memilih menjadikannya sebagai arena wisata komersil bagi pengunjung dari luar kawasan. Sebagai ilustrasi, rata-rata omset wahana bermain anak skala kecil di Bekasi mencapai Rp500 juta per bulan dengan margin keuntungan 30 persen.  

Direktur ALSA Bryan Soedarsono mengungkapkan, saat ini Bekasi sangat beruntung punya banyak lokasi wisata, terutama setelah adanya ketersediaan infrastruktur transportasi (accessiblity) lengkap seperti halnya di Tangerang, Bogor, dan Depok. Beberapa proyek itu di antaranya pembangunan proyek elevated tol Jakarta-Cikampek, tol Cilincing-Cibitung, light rapid transit (LRT), perluasan jalur serta penambahan stasiun commuter line, dan kereta cepat Jakarta-Bandung adalah bukti nyatanya.

"Ketersediaan sejumlah infrastruktur transportasi ini kan makin memudahkan mobilitas masyarakat dari dan menuju Jakarta, sekaligus membuka potensi Bekasi sebagai wilayah paling prospektif untuk pengembangan bisnis properti dan wisata," ujar Bryan. 

Semakin lengkapnya ketersedian infrastruktur transportasi tersebut, lanjut Bryan, dipastikan akan berdampak positif terhadap bisnis properti dan wisata di Bekasi, terutama dengan makin mudahnya akses dari pusat kota menuju wilayah Bekasi.

"Karena banyak pilihan alat transportasi untuk menunjang aktivitas keseharian masyarakat, mau pakai mobil pribadi, bis, kereta, bahkan LRT. Ini kan nilai tambah namanya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com