Share this page

Menyusuri Legenda dari Danau Kaco

Kompas.com - 11/Apr/2019 , 15:41 WIB

Menyusuri Legenda dari Danau Kaco

KOMPAS.com-Danau Kaco di Provinsi Jambi memiliki pesona. Airnya jernih kebiruan seperti kaca. Menurut cerita, ada legenda yang berkembang dari sana.

Melalui cerita yang dipercaya turun-temurun, kilauannya datang dari intan titipan milik para pemuda yang ingin melamar putri seorang raja bernama Raja Gagak. Putri itu sungguh cantik jelita.

Namanya Napal Melintang. Menurut legenda, kecantikannya bahkan mampu memikat hati ayahnya sendiri. Raja Gagak pun membawa lari putrinya tersebut lalu meninggalkan intan dari para pemuda di dasar danau.

Sampai saat ini, masyarakat sekitar masih percaya bahwa kilauan di dasar danau adalah intan peninggalan Raja Gagak tersebut.

Pada dasarnya, legenda tersebut sudah ada beberapa versi. Ada juga yang mempercayai bahwa Raja Gagak begitu tamak. Siapapun yang bermaksud meminang putrinya diwajibkan menyerahkan harta berupa emas dan intan.

Sayangnya, keserakahan itu membuat sang putri ternoda sehingga ia dibenamkan ke dalam danau bersama dengan seluruh harta yang diberi lelaki yang ingin meminangnya. Sejak itu, danau tersebut berkilauan cahaya.

Menikmati pesona Danau Kaco

Terlepas dari legenda, keindahan Danau Kaco layak untuk dinikmati. Wisatawan bisa menjadikan danau ini sebagai destinasi yang mesti dikunjungi saat berada di Jambi.

Lokasi Danau Kaco ada pada satu kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Desa Lembur, Kecamatan Gunung Raya. Kalau dipetakan dan dgambar, lokasi danau bak mutiara biru yang berada di tengah rimbunnya pohon rindang.

Wisatawan menikmati keindahan Danau Kaco di Provinsi Jambi.https://pesona.travel Wisatawan menikmati keindahan Danau Kaco di Provinsi Jambi.

Untuk menikmati keindahannya, pengunjung mesti rela melakukan perjalanan yang agak jauh karena letaknya jauh dari pusat Kota Jambi.

Dari kota, wisatawan harus melakukan perjalanan menuju Sungai Penuh yang berjarak 500 kilometer. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Lumpur dengan waktu 45 menit.

Dari Desa Lumpur petualangan mengunjungi Danau Kaco dimulai. Untuk memasuki Taman Nasional, wisatawan harus berjalan kaki menyusuri hutan selama kurang lebih 4 jam.

Meski perjalanan terlihat cukup melelahkan, namun segalanya terbayar ketika sampai di danau tersebut. Pemandangan sekitar danau dikelilingi oleh rindangnya pepohonan dengan udara yang sejuk.

Pada malam hari, pesona Danau Kaco makin kentara. Apalagi, pada saat bulan purnama.

Cahaya bulan yang terang, membuat air di Danau Kaco lebih bercahaya. Pemandangannya tampak seperti cahaya besar yang diarahkan ke langit. Karena itulah, di tempat ini beberapa pengunjung sering berkemah, terutama saat Purnama.

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya