Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Taman Mini Indonesia Indah dari Kereta Gantung

Kompas.com - 12/04/2019, 12:13 WIB
Rifqi Aufal Sutisna,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjalani rutinitas di Ibu Kota terkadang menguras tenaga dan pikiran. Ingin pergi refreshing atau hanya sekadar rehat sejenak, tetapi memiliki agenda padat di Jakarta yang tak bisa ditinggalkan.

Kalau Anda sedang mengalami hal itu, tak ada salahnya melipir ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di bilangan Pinang Ranti, Jakarta Timur. Untuk biaya masuk, wisatawan akan dikenakan biaya sebesar Rp 20.000 per orang.

Banyak wahana dan obyek wisata yang dapat Anda coba denga waktu relatif singkat. Salah satunya skylift atau kereta gantung di kawasan TMII.

Baca juga: Ada Promo “Buy 1 Get 1 Free” Khusus Wanita di SnowBay TMII

Kereta gantung di sini memiliki tiga stasiun. Stasiun A berada dekat dengan Desa Seni dan Kerajinan, Stasiun B di seberang anjungan Papua, sedangkan Stasiun C tak jauh dari Tugu Api Pancasila.

KompasTravel berkesempatan mencoba skylift lewat Stasiun C. Untuk menuju Stasiun tersebut, Anda bisa menggunakan mobil keliling yang lewat dengan harga Rp 10.000. Sesuai namanya, mobil ini mengajak wisatawan berkeliling seluruh kawasan TMII.

Mobil keliling TMII yang hanya dibanderol Rp 10.000Rifqi Aufal Sutisna Mobil keliling TMII yang hanya dibanderol Rp 10.000
Ketika sampai di Stasiun C, Anda bisa langsung berbelok ke kanan untuk membeli tiket di loket. Mengenai harganya, hari biasa dibanderol Rp 40.000 per orang, sedangkan hari libur dan tanggal merah dikenakan Rp 50.000 per orang.

Wisatawan akan langsung diarahkan mengantre di bagian kiri Stasiun menuju lantai atas yang merupakan terminal skylift-nya. Tak perlu takut lelah untuk naik lantai, karena jalan menuju atas merupakan bidang  miring, bukan anak tangga.

Bidang miring menuju terminal skylift TMIIRifqi Aufal Sutisna Bidang miring menuju terminal skylift TMII
Sampai di atas, Anda akan menjumpai cukup banyak kereta gantung yang terparkir dengan berbagai macam warna. Terlihat juga petugas operasional sedang melayani pengunjung ketika hendak menaiki skylift berkapasitas 4 orang.

Kereta gantung pun mulai bergerak menuju jalur gantung di atas TMII. Anda akan mulai menikmati hamparan wahana dan obyek wisata di TMII dari ketinggian. Perlu diperhatikan untuk tidak bergerak berlebihan karena bisa membahayakan.

Baca juga: Lonceng Sirine hingga Helm Kuno, Aneka Koleksi Museum Damkar TMII

Pengunjung diajak berkeliling TMII hanya dalam satu putaran memakai jalur lurus ke depan. Setelah satu putaran dan kurang dari 30 menit di udara, skylift pun berhenti di stasiun keberangkatan

Skylift TMII di jalur gantungRifqi Aufal Sutisna Skylift TMII di jalur gantung
Petugas operasional Stasiun C, Sabandi mengatakan, pada hari libur kereta gantung ini dipenuhi keluarga yang ingin mencoba pengalaman naik skylift. Mereka umumnya datang ketika siang hari.

“Kalau sabtu-minggu itu keluarga kebanyakan. Tapi kalau hari biasa banyaknya anak-anak sekolah yang sedang berkunjung ke TMII beserta para guru,” katanya kepada KompasTravel, Rabu (10/04/2019).

Baca juga: Ada Promo “Buy 1 Get 1 Free” Khusus Wanita di SnowBay TMII

Subandi mengatakan, kereta gantung TMII akan ramai didatangi menjelang sore hari. Apalagi saat momentum tertentu, seperti ketika HUT TMII, skylift akan dipenuhi pengunjung.

Kereta gantung TMII beroperasi setiap hari. Senin-Jumat, mulai buka pukul 9 pagi sampai 4 sore. Sementara, Sabtu-Minggu dan tanggal merah buka pukul setengah sembilan pagi sampai 6 sore

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com