Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Legenda Jaka Tarub dan Bidadari di Srambang Park Ngawi

Kompas.com - 12/04/2019, 14:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com – Ada banyak kisah legenda yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Berbagai kisah legenda itu kebanyakan berupa asal muasal suatu tempat atau wilayah.

Salah satu kisah legenda yang paling terkenal di Indonesia adalah Jaka Tarub. Cerita ini mengisahkan seorang pemuda yang mendapat istri seorang bidadari dari khayangan.

Baca juga: Ngawi Juga Punya Tempat Wisata Instagramable

Sebelumnya, Jaka Tarub dikisahkan menyembunyikan salah satu selendang bidadari yang sedang mandi sehingga ia tidak bisa kembali lagi ke khayangan. Kisah ini menjadi legenda yang menyelimuti beberapa tempat di Indonesia.

Air Terjun Srambang yang masuk dalam kawasan Srambang Park di Kabupaten Ngawi menjadi salah satu tempat yang menyimpan legenda tentang kisah Jaka Tarub.

Kisah Jaka Tarub dan Nawang Wulan

Srambang Park Ngawi memang menawarkan keindahan taman di tengah hutan pinus yang begitu indah dan asri. Di sepanjang taman, mengalir sebuah sungai yang berasal dari air terjun di ujung utara obyek wisata ini.

Air terjun itu bernama Srambang. Sebelum menjadi Srambang Park dengan taman di tengah hutan pinus-nya, nama obyek wisata ini adalah Air Terjun Srambang.

Baca juga: 6 Tips Berkunjung ke Srambang Park Ngawi ketika Libur Tahun Baru

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com dari papan informasi yang ada di Srambang Park, air terjun ini memang berkaitan dengan Legenda Jaka Tarub.

Konon dikisahkan jika di air terjun inilah Jaka Tarub dan seorang bidadari bernama Nawang Wulan bertemu. Sang bidadari tidak bisa kembali ke khayangan bersama teman-temannya karena selendangnya disembunyikan oleh Jaka Tarub.

Spot Jembatan Bambu yang Instagrammable di Srambang ParkKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Spot Jembatan Bambu yang Instagrammable di Srambang Park
Jaka Tarub dan Nawang Wulan pun akhirnya menikah dan dikaruniai seorang anak. Dikisahkan Jaka Tarub tidak pernah kehabisan beras karena kesaktian Nawang Wulan membuat hanya butuh satu butir beras untuk memasak nasi sekeluarga.

Satu hal yang harus dipatuhi Jaka Tarub adalah ia dilarang membuka penanak nasi saat beras sedang dimasak. Akan tetapi, Jaka Tarub yang penasaran karena berasnya tidak kunjung habis pun membuka penanak nasi.

Akibat perbuatan Jaka Tarub, satu butir beras tidak berubah menjadi nasi untuk satu keluarga. Setelah kejadian itu, Nawang Wulan harus menggunakan takaran beras seperti biasa saat menanak nasi untuk keluarganya.

Asal nama Srambang

Karena menggunakan takaran beras yang semestinya, lama kelamaan persediaan beras Jaka Tarub pun semakin habis. Saat itulah Nawang Wulan menemukan kembali selendangnya yang ternyata disembunyikan di dasar tempat penyimpanan beras.

Sang bidadari yang menemukan kembali selendangnya pun berpamitan kepada Jaka Tarub untuk kembali lagi ke khayangan. Konon momen perpisahan ini berlangsung di Air Terjun Srambang, tempat mereka bertemu pertama kali.

Baca juga: Jelajah Air Terjun Sekar Langit, Tempat Jaka Tarub Bertemu Bidadari

Saat berpamitan, Jaka Tarub meminta istrinya berjanji untuk sering menengok dirinya dan anaknya yang bernama Nawangsih. Kata menengok dalam bahasa Jawa adalah nyambangi.

Begitulah kisah asal nama Srambang pada air terjun ini yang berasal dari kata sambang atau nyambangi dengan arti menengok atau menyambangi dalam bahasa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com