Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ondo Langit, Wisata Desa Yang Ngehits di Semarang

Kompas.com - 13/04/2019, 19:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Salah satu desa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terus berinovasi menghadirkan satu destinasi wisata yang digandrungi masyarakat.

Yang terbaru, yaitu wisata Ondo Langit, yang berada di Desa Wisata Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Wisata Ondo Langit saat ini cukup ngehits di kalangan wisatawan. Meski berada di pelosok desa serta berada dihimpit pegunungan setempat, wisata Ondo Langit menjadi familiar bagi wisatawan.

Mereka berbondong mendatangi kawasan itu untuk menikmati wahana petualangan di Sepakung. Pengunjung dipaksa memacu adrenalinnya ketika mencoba wahana ini.

Ondo langit mengajak pengunjung menikmati sensasi berjalan di atas tebing curam setinggi 45 meter. Dari lereng tebing yang sudah dibangun wahana, para pengunung bisa menikmati pemandangan alam pedesaan, serta tebing yang menjulang tinggi.

Kepala Desa Sepakung, Ahmat Nuri, menjelaskan, Ondo Langit menjadi salah satu andalan wisata guna mendapat pemasukan asli desa (PAD). Makin ramainya wahana itu membuat desa itu makin menggeliat kesejahteraannya.

Wisatawan berfoto di wahana wisata alam Ondo Langit Bukit Gumuk Reco, Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/2/2019). Wahana lintasan jembatan sepanjang 25 meter di pinggir tebing dengan ketinggian 25 meter dari permukaan tanah itu dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido Dadi bersama Kelompok Sadar Wisata Desa Sepakung yang diharapkan mampu menarik wisatawan dalam maupun luar Kabupaten Semarang.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Wisatawan berfoto di wahana wisata alam Ondo Langit Bukit Gumuk Reco, Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/2/2019). Wahana lintasan jembatan sepanjang 25 meter di pinggir tebing dengan ketinggian 25 meter dari permukaan tanah itu dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido Dadi bersama Kelompok Sadar Wisata Desa Sepakung yang diharapkan mampu menarik wisatawan dalam maupun luar Kabupaten Semarang.

Nuri mengatakan, pengembangan wisata di desanya tidak lepas dari upaya pemerintah desa setempat memanfaatkan dana desa.

"Wahana Ondo Langit ini jadi unggulan di desa kami. Wahana ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Pada akhir pekan saja, pengunjung bisa mengantre ratusan orang untuk menunggu giliran naik," katanya.

Ondo Langit merupakan bagian dari kompleks wisata Gumuk Reco di Desa Sepakung. Selain Ondo Langit, sejumlah destinasi wisata lain juga dikelola secara apik oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mandiri Jaya.

Berbagai wahana lain yang sudah cukup ramai antara lain Cemoro Sewu, Air Terjun Gua Semar, Bumi Perkemahan Balong, wahana Sunset dan Sunrise di Dusun Pager Gedog dan banyak lagi wisata lainnya.

Berkolaborasi

Selain itu, Sepakung bersama desa di sekitarnya telah sepakat membentuk konsep desa wisata terintegrasi di dalam Ekowisata Budaya Sekkaron. Sekkaron merupakan gabungan dari desa Sepakung, desa Kemambang, desa Kebumen, dan desa Tegaron.

Empat desa berkolaborasi menyambut wisatawan dengan tidak lagi mengandalkan destinasi wisata alam, namun juga wisata pendidikan, pertanian dan budaya.

Wisata yang ditawarkan antara lain Helypad Marep Mungkur Sky bike atau sepeda gantung, kolam Mbalong, ayunan langit dan Kali Kulon yang mempunyai background Gunung Telomoyo.

Wisatawan berfoto di wahana wisata alam Ondo Langit Bukit Gumuk Reco, Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/2/2019). Wahana lintasan jembatan sepanjang 25 meter di pinggir tebing dengan ketinggian 25 meter dari permukaan tanah itu dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido Dadi bersama Kelompok Sadar Wisata Desa Sepakung yang diharapkan mampu menarik wisatawan dalam maupun luar Kabupaten Semarang.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Wisatawan berfoto di wahana wisata alam Ondo Langit Bukit Gumuk Reco, Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/2/2019). Wahana lintasan jembatan sepanjang 25 meter di pinggir tebing dengan ketinggian 25 meter dari permukaan tanah itu dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido Dadi bersama Kelompok Sadar Wisata Desa Sepakung yang diharapkan mampu menarik wisatawan dalam maupun luar Kabupaten Semarang.

Sejumlah makanan hasil usaha masyarakat setempat juga dipromosikan di desa itu seperti gula semut, keripik, kerajinan, kopi, aneka jajajan lain.

"Kami mengembangkan obyek-obyek wisata itu dengan memanfaatkan dana desa," tambahnya.

Akses cukup jauh

Namun demikian, untuk mencapai Sepakung, wisatawan harus bersiap-siap karena akses ke lokasi memang sangat menantang. Papan penunjuk jalan di samping jalan bahkan berbunyi, "Anda memasuki wilayah spot jantung."

Benar saja, akses ke Sepakung dilalui dengan tanjakan yang amat tajam. Pengendara harus berhati-hati untuk melewati jalur itu.

Namun perjalanan dengan rasa was-was itu terbayar ketika sampai di Sepakung.

Desa di lereng Gunung Telomoyo itu menghadirkan wisata alam dan budaya yang baik. Hamparan pertanian berbukit memanjakan mata. Pemandangan itu makin cantik dengan adanya permainan dan rumah kayu dengan area persawahan.

Nuri bercerita, pemanfaatan dana desa untuk pengembangan wisata ternyata punya berdampak signifikan. Selain desanya yang mulai terkenal, pendapatan desa dari wisata juga meningkat drastis.

Dari wisata Ondo Langit, pengasilan perbulan bisa mencapai Rp 50 sampai Rp 60 juta. Jika ditopang dengan wahana wisata lain, penghasilan bisa mencapai ratusan juta.

"Kami berjanji akan terus berupaya mengoptimalkan potensi wisata untuk kemajuan desa kami," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com