Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Proses Pembuatan Kain Tenun di Sikka Flores

Kompas.com - 14/04/2019, 14:05 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Keenam, membuat alat yang namanya Lain Kapa. Alat ini untuk menggulung benang (polen).

Ketujuh, membuat alat Plapa. Alat ini untuk membuat motif. Kapas yang sudah digulung lalu membentuk motif dengan ragam hias.

Kedelapan, Nilan. Ini sudah masuk proses membuat warna dasar dari benang. Mereka mewarnai benang dengan bahan-bahan alami seperti daun dan akar mengkudu (warna merah), daun tarum (warna biru), kunyit (warna kuning), dan kulit mangga (warna hijau).

Kesembilan, membuat alat yang namanya unu tanah (periuk tanah). Alat ini berfungsi untuk mencelupkan benang untuk diberi warna sesuai dengam bahan yang sudah dipadukan.

Kesepuluh, membuat alat yang namanya Teteng Kapa. Alat ini berfungsi untuk melembekkan benang. Sehingga pada saat tenun benangnya tidak putus, kendur, dan rusak.

Kesebelas, membuat alat-alat tenun. Pada alat tenun ini terdiri dari Goan Lorun, alat untuk merapikan tenun. Pine, alat untuk menopang bagian belakang penenun. Ai Bakat, alat penahan bagian depan penenun. Tuan, alat penahan kaki penenun. Pati, alat merapikan benang. Kemudian alat Luncing tenun yaitu Ekur, Bolen, Hawen, Lalan, dan Sipe.

Tadeus menjelaskan, setelah semua alat yang itu buat, barulah ketiga perempuan di Mapitara itu melakukan proses tenun untuk menghasillan selembar kain tenun.

Menenun Identitas Perempuan di Sikka

Tadeus menambahkan, menenun bukan saja sebagai pekerjaan tradisional dan ekonomi bagi kaum perempuan. Tetapi lebih dari itu, menenun itu menunjukkan identitas perempuan di Sikka, Flores. Mengapa? Karena menenun itu pekerjaan yang hanya dilakukan perempuan di Sikka.

Selain itu, menenun juga sebagai tanda kedewasaan seorang perempuan di Sikka untuk memasuki masa perkawinan.

Menurut Tadeus, aktivitas menenun adalah sarana bagi kaum perempuan di Sikka untuk menuangkan kreativitasnya melalui kain tenun.

Tadeus Tara, seorang penjual kain tenun asal Kecamatan Mapitara di Pasar Alok, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/4/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Tadeus Tara, seorang penjual kain tenun asal Kecamatan Mapitara di Pasar Alok, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/4/2019).
"Bagi saya, keterampilan menenun perlu dikembangkan pada diri anak-anak perempuan di Sikka. Caranya sederhana, ajak anak-anak membereskan alat tenun, memintal benang, mengeringkan kapas, dan membuat corak warna yang diinginkan," ungkap Tadeus.

Sebagai penjual kain tenun di Sikka, Tadeus berharap agar kain tenun sikka terus dilestarikan. Sehingga tidak punah digerus zaman.

"Warisan besar dan berharga dari nenek moyang kita perlu dihargai dengan cara merawat dan melestarikannnya. Saya mengajak kaum perempuan di Sikka agar terus mencintai pekerjaan menenun. Sekarang, kain tenun Sikka sudah menembus pasar nasional bahkan dunia," tutur Tadeus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com