Adi girang melihat obyek wisata yang tengah ngehits itu. Apalagi banyak spot foto di lokasi air terjun yang cukup menarik.
Salah satunya Jembatan Comblang. Jembatan itu cukup menarik karena diberi hiasan atapnya berupa payung warna-warni. Warga yang ingin bersantai juga bisa berteduh di bangunan semi permanen yang ada di sekitar kawasan tersebut.
Arifin, pegiat wisata dari Pokdarwis Gondoriyo menjelaskan sebelum diberi hiasan tata cahaya, obyek wisata itu tidak berkembang. Namun dengan kerja keras warga, pemuda desa, didukung pemerintah setempat, upaya mempercantik air terjun akhirnya dapat terwujud.
"Sebelumnya air terjun ini belum terungkap dan belum tergarap. Kami berusaha menghadirkan apa yang menjadi potensi agar menarik wisatawan," katanya.
Kayu Jati 25 Meter
Selain berwisata, air terjun juga menyimpan nilai sejarah yang amat kental. Salah satunya, adanya kayu jati dengan panjang 25 meter.
Kayu jati dulunya berfungsi sebagai pengairan sawah sejak dahulu. Oleh warga setempat, kayu jati disebut Talang Londho.
Selain ayu jati, ada juga batu tumpang. Batu tumpang adalah batu-batu yang didata bertumpuk. Lalu ada juga gua di dalam Curug dengan kedalaman 2,5 meter. "Konon di dalam Curug ada tempat lebar seperti tempat pertapaan, dan ada arca berbentuk manusia," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.