Share this page

Mengintip Kerajaan Penyu Belimbing di Pesisir Jeen Womom

Kompas.com - 15/Apr/2019 , 20:59 WIB

Mengintip Kerajaan Penyu Belimbing di Pesisir Jeen Womom

KOMPAS.com - Taman Pesisir Jeen Womom—yang melingkupi pesisir Jamursba Medi (Jeen Yessa) dan Warmon (Jeen Syuab)—di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, menjadi satu-satunya lokasi para penyu belimbing (Dermochelys coriaceadi) bertelur. 

Dari pesisir itu, orang banyak mengibaratkan tempat ini sebagai lokasi kerajaan penyu belimbing. Karena itu pula, ada batu karang besar berbentuk penyu raksasa yang menjadi ikon pantai. 

Penyu jenis itu termasuk yang paling langka di dunia.  World Wide Fund for Nature (WWF) mencatat, sepanjang tahun 2017, ada 1.240 sarang penyu belimbing ditemukan di pesisir tersebut.

Dibandingkan dengan lokasi peneluran penyu belimbing lainnya, Jeen Womom menjadi habitat penyu belimbing terbesar ketiga di dunia. Jeen Womom di Tambrauw bersanding dengan dua wilayah lain yang juga memiliki angka penyu belimbing terbanyak, yakni Papua New Guinea dan Costarica. 

Secara umum, Penyu Belimbing memiliki ciri-ciri tertentu. Penyu tersebut berukuran paling besar dibandingkan dengan jenis penyu lainnya. 

Adapun panjang punggungnya mencapai 1-2,4 meter. Rahang Penyu sangat lunak. Inilah yang membuat penyu harus menyantap makanan yang juga lunak. 

Penyu ini merupakan satu-satunya yang tidak memiliki karapas keras. Sedangkan bentuk punggungnya menyerupai buah belimbing yang berulir-ulir tajam. 

Ada hal menarik. Penyu belimbing yang ditemukan di Jeen Womom hanya berjenis kelamin betina.  

Konon, penyu itu bermigrasi dari California menuju pesisir utara Tambrauw. Lalu, para penyu memilih mendarat di Tambrauw karena pasirnya lembut sehingga cocok untuk lokasi bertelur para penyu raksasa itu.

Usia penyu-penyu belimbing yang bertelur di Jeen Womom ini sekitar 15-30 tahun. 

Sepanjang tahun, hampir 300 jumlah penyu mendarat di sana. Mereka membutuhkan waktu 6 bulan untuk melepaskan tukik-tukiknya. 

Saat bertelur 

Penyu belimbing memiliki cara berbeda saat bertelur. Mereka akan membentuk lubang besar dengan kedalaman lebih-kurang 1 meter untuk menyelamatkan para tukik dari predator darat. 

Lalu, induk penyu akan mengubur telur-telur penyu. Ketika mengubur, sang induk selalu mengeluarkan air matanya seperti yang terjadi pada manusia. Kesaksian orang lokal, peristiwa itu memang benar terjadi.

 

Jejak Penyu Belimbing di Jeen Womom.https://pesona.travel Jejak Penyu Belimbing di Jeen Womom.

Setelah itu, induk penyu belimbing kembali ke perairan Samudera Pasifik, dan terus berenang sampai perairan California, dan sampai pada Pantai Monterey. 

Di sana, mereka akan memburu ubur-ubur Jelly Blubber (Catostylus mosaicus). Ubur-ubur itu adalah makanan utamanya. Di perairan California, adanya penyu-penyu akan membantu mengontrol lonjakan populasi ubur-ubur yang kini menguasai laut Amerika itu. 

Selain memburu makanan, penyu juga bereproduksi. Induk akan berenang kembali mengikuti arus menuju Pantai Jeen Womom. 

Mereka berenang kira-kira enam bulan untuk sampai pada perairan Papua Barat. Dalam perjalanannya, penyu itu akan mampir ke feeding ground atau tempat mencari makan. Salah satu feeding ground berada di Pulau Kei, Maluku Tenggara. 

Pesona Papua Barat, pada dasarnya tak hanya ada di Pantai Jeen Womom. Ada banyak destinasi menarik lainnya yang sayang kalau dilewatkan.

Baca juga artikel lainnya:

Lima Tempat Asyik di Sekitar Piaynemo Raya Ampat

Pulau Misool, Kepingan Surga di Raja Ampat

Pantai Jeen Womom Habitat Penyu Belimbing di Tambrauw

Selain Papua Barat, Indonesia punya beragam destinasi  yang terangkum dalam Pesona Indonesia. Cek di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

 

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya