Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Bolu dan Transaksi Jual Beli Kerbau di Toraja

Kompas.com - 17/04/2019, 09:15 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

RANTEPAO, KOMPAS.com – Bagi warga Toraja, kerbau bukanlah sembarang hewan. Selain menjadi simbol status kesejahteraan, kerbau juga diamini sebagai hewan tunggangan arwah menuju Nirwana. Kerbau selalu menjadi persembahan untuk berbagai upacara adat, termasuk rambu solo’ yang merupakan upacara pemakaman.

Tak heran, di Toraja, kerbau memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Satu tempat untuk menemukan transaksi jual beli hewan ini adalah Pasar Bolu yang terletak di Rantepao, Sulawesi Selatan. 

Tidak setiap hari pasar kerbau digelar. Pasar ini digelar enam hari sekali. Puluhan, bahkan ratusan penjual dan pembeli tumpah ruah di sebuah lapangan luas. Kerbau yang dijual punya beragam ukuran, warna, ukuran tanduk, hingga warna mata.

“Kerbau paling mahal yang dijual di sini adalah kerbau belang, disebut Tedong Bonga,” tutur Pak Yatim, pemandu wisata OPPO Discovery Trip saat berkunjung ke Pasar Bolu beberapa waktu lalu.

Kerbau Tedong BongaKOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Kerbau Tedong Bonga

Dari kejauhan, tampak seekor kerbau berukuran besar yang dideskripsikan Pak Yatim sebagai Tedong Bonga. Hampir seluruh tubuhnya berwarna merah muda, hanya ada satu bagian di belakang tanduknya yang berwarna hitam.

“Berapa harga kerbau ini pak?” tanya saya kepada penjual.

“Tiga ratus (juta),” jawabnya.

Dibayar tunai

Satu hal yang pasti dalam transaksi jual beli di Pasar Bolu adalah sistem pembayaran. Pembeli tidak menggunakan kartu debit, atau kredit, atau sejenisnya. Jika ingin membeli kerbau, Anda harus membawa uang tunai. Pembayaran berlaku bagi kerbau dengan harga puluhan juta sampai Rp 1 miliar sekalipun.

“Itulah kenapa orang Toraja tidak terlihat kaya. Padahal dia punya kerbau banyak,” Pak Yatim menjelaskan.

Pasar Bolu, RantepaoKOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Pasar Bolu, Rantepao

Selain kerbau, Pasar Bolu juga menjadi tempat jual beli babi. Jika orang Toraja tidak mampu untuk membeli kerbau, hewan persembahan bisa diganti dengan babi. Harga babi pun tidak semahal hewan tandingannya tersebut.

“Babi kecil harganya mungkin sekitar Rp 3 juta. Babi besar sekitar Rp 6-8 juta,” tutur Pak Yatim.

Pasar segar

Masih dalam area yang sama, terdapat pasar segar yang menjual aneka bahan makanan. Mulai dari sayuran, daging, ayam, hingga ikan. Para penjual beras juga menjajakan dagangannya kepada wisatawan. Ini karena Toraja terkenal oleh beras merah dan beras hitamnya. 

Beras hitam (bukan ketan) dihargai Rp 25.000 per kilogram. Harga yang sama dipatok untuk beras merah.

Wisatawan yang berkeliling Pasar Bolu juga bisa berburu kopi toraja, baik dalam bentuk biji kopi maupun bubuk yang telah digiling.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Wisatawan yang berkeliling Pasar Bolu juga bisa berburu kopi toraja, baik dalam bentuk biji kopi maupun bubuk yang telah digiling.

Wisatawan yang berkeliling Pasar Bolu juga bisa berburu kopi toraja, baik dalam bentuk biji kopi maupun bubuk yang telah digiling.

Kebutuhan sehari-hari

Bisa dibilang, Pasar Bolu adalah one stop service-nya orang Toraja. Di sisi lain pasar ini terdapat area khusus kebutuhan sehari-hari, seperti sapu, pel, tikar, dan pakaian.

Aneka kue khas TorajaKOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Aneka kue khas Toraja

Di area ini wisatawan juga bisa membeli satu set pakaian khas Toraja, baik untuk pria maupun wanita. Selain melihat transaksi jual beli kerbau yang ikonik, Anda bisa pulang membawa oleh-oleh dari tempat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com