KOMPAS.com - Setelah terjebak dalam extreme winter yang kayaknya gak kunjung selesai dan super dingin (up to -32 derajat tapi terasa seperti -46 derajat Celcius), akhirnya tanggal 17 Maret 2019 saya bisa juga traveling ke negara bagian lain.
Washington DC jadi pilihan utama karena arsitektur serta suasananya agak mirip dengan Eropa. Sekaligus demi mengunjungi tempat-tempat penting dalam sejarah Amerika.
Untuk menuju ke DC saya terbang dengan menggunakan Delta Airlines dari Milwaukee ke Washington DC.
Secara total, saya stay selama 3 hari liburan ke Washington DC. Dalam waktu 3 hari itu saya sukses mengunjungi banyak monumen, museum, park, sampai neighborhood yang kece. Berikut tempat-tempat yang saya kunjungi di Washington DC selama 3 hari.
National Mall adalah komplek seluas 2 miles (3,2 km) yang dibangun untuk menghormati para leluhur dan pahlawan yang telah berjasa dalam perjalanan sejarah Amerika Serikat.
Monumen dan tugu peringatan dibangun dalam komplek yang hijau dan rimbun. Jadi asyik jalan-jalan disini.
Tempat kediaman dan kantor resmi presiden AS. Artinya, Trump tinggal dan kerja dari sini. Saya mengunjungi White House pas lagi di jalan menuju ke National Mall.
Bangunannya ya sama persis dengan yang sering kita lihat di film, berita dan foto. Hanya saja kalau mau masuk mesti reservasi tur dulu.
Sementara, menurut informasi yang saya baca, sebenarnya turis asing juga bisa loh ikutan tur ke dalam White House. Syaratnya cukup hubungi kedutaan negara masing-masing biar dibantu kedutaan untuk ikut tur.
Eh... tapi, Kedutaan Indonesia DC bilang dalam webnya kalau mereka gak bisa bantu WNI yang mau ikut tur karena sibuk.
Rumahnya anggota Congress (Senate & House of Representative). Terletak di bukit Capitol di ujung timur National Mall.
Dari Washington Monument tinggal nyeberang jalan lalu jalan kaki sekitar setengah jam ke arah timur sampai ke puncak bukit. Kalau ogah jalan bisa naik circulator bus.