Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tipe Turis Paling Menyebalkan, Andakah Salah Satunya?

Kompas.com - 21/04/2019, 17:11 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNA

JAKARTA, KOMPAS.com - Berwisata bukan hanya membuka pandangan Anda terhadap dunia, melainkan juga terhadap ragam karakter manusia. Bertemu pejalan lain dari bebagai belahan dunia bisa menjadi pembelajaran tersendiri.

Terkadang karakter para pejalan ini bisa dibilang berbeda dari orang kebanyakan. Hal ini dapat menimbulkan konflik bagi orang lain serta destinasi wisata. Berikut adalah tujuh tipe pejalan paling menyebalkan di dunia:

1. Tukang Corat-coret

Maksud hati mungkin ingin menjadi seniman graffiti, tetapi percayalah jangan pernah menyalurkan cita cita sebagai seniman atau pelukis tembok saat berwisata. Beberapa turis dipenjara lantaran mencoret tembok bersejarah.

Baca juga: Terjadi Lagi, Vandalisme oleh Wisatawan di Colosseum Roma

Seperti turis asal Kanada dan Inggris yang ditanggap di Chiang Mai pada 2018 karena mencoret tembok dari abad ke 13. Ada juga remaja China yang menulis namanya di patung berusia 3.500 tahun di Mesir, bahkan mantan pemain NBA Bobby Brown yang terciduk menulis namanya di Tembok Besar China pada 2016.

2. Tukang Teror Binatang

Atas nama konten di media sosial, banyak turis yang rela mengorbankan binatang di alam liar. Contohnya pada 2017 seekor bayi lumba-lumba di Spanyol mati, karena diangkat oleh turis untuk obyek foto. Kejadian serupa juga terjadi di Argentina.

Tidak hanya lumba-lumba, burung merak di kebun binatang Kunming, China juga mati karena ditangkap turis untuk berfoto. Prahnya bulu-bulu merak juga dicabuti. Perlakukan binatang dengan baik, sebab binatang liar juga dapat membalas jika merasa terancam.

Seperti seorang turis asal Singapura yang berusaha keras memotret komodo dalam jarak dekat, berakhir disabet komodo dengan ekor di bagian kaki dan harus dilarikan ke rumah sakit.

3. Tukang Mencuri

Turis tipe ini gemar mencuri barang-barang baik itu di hotel atau tempat wisata. Pada 2018 sempat gempar ketika turis China mencuri tutupan toilet dari hotel di Nagoya. Mereka mengaku menemukan tutup toilet di bawah kasur dan mengira ditinggalkan oleh penghuni kamar sebelum mereka.

Ada juga pasangan Hungaria yang mencoba mencuri batu bata dari kamp konsentrasi Auschwits, atau seorang Perancis yang mencuri 13 fragmen tanah liat dan sepotong marmer dari Pompeii.

4. Begpacker

Bagpacker sudah biasa, tetapi ketika berubah menjadi pengemis di negara tujuan ini yang tidak biasa. Banyak turis dari negara maju yang mengemis di negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura.

Mereka mengaku kehabisan ongkos jalan dan biaya makan, berakhir mengemis di jalanan. Sebagian orang iba, sebagian orang menggangap sungguh tidak etis meminta uang wisata kepada negara dengan penduduk yang banyak berjuang untuk hidup sehari-hari.

5. Turis Tidak Tahu Aturan

Tamu adalah raja, tetapi nyatanya raja harus menjunjung sikapnya. Banyak turis yang disorot karena sikapnya yang tidak tahu aturan. Seperti seorang Inggris yang menampar petugas imigrasi di Bali pada 2018, turis di China yang menggoyangkan pohon sakura di Jepang agar bunga gugur dan bagus di foto, atau turis Australia yang membajak minibus di Hongkong.

6. Tukang Telanjang

Pada 2015 ada 10 orang Tuis berasal dari Kanada, Belanda, dan Jerman berfoto telanjang di Gunung Kinabalu, tak lama setelah kasus tersebut Kinabalu dilanda gempa. Banyak yang menghubungkan dua kejadian tersebut.

Pada tahun yang sama juga ada 10 turis yang telanjang di machu Pichu. Kejadian ini berulang, setelah delapan orang turis asal Kanada dan Amerika telanjang di Machu Pichu pada 2014. Ada juga yang melakukan tindakan tidak senonoh di atas Piramida Giza.

7. Tukang Buang Sampah Sembarangan

Turis tipe ini sering ditemui di Indonesia. Mudah sekali menemukan turis yang membuang sampah sembarangan baik di alam bebas, taman bermain, candi, atau di jalan. Tidak ada salahnya menyimpan sampah dahulu sebelum menemukan tempat sampah.

Kejadian keluarga dari Inggris berisi 12 orang yang berlibur di Selandia Baru bisa menjadi contoh. Mereka terus membuang sampah sembarangan, mengotori kamar hotel, membuang makanan di cafe, dan menolak mengangkat sampah yang ditinggalkan di pantai. Akhirnya mereka semua dideportasi dari Selandia Baru sebelum waktu liburan habis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com