4. Pilih Rumah Makan Hasil Tani Lokal
Rantai makanan menyumbang emisi yang cukup besar. Dengan memilih rumah makan yang memanfaatkan produk lokal, secara tidak lansung mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari distribusi makanan. Jika bisa, pilihlah rumah makan yang memanfaatkan produk hasil tani organik dan ramah lingkungan.
5. Pilih Produk Kuliner Tradisional
Sebelum plastik dikenalkan, orang Indonesia sebenarnya memanfaatkan produk ramah lingkungan untuk membungkus barang dan makanan. Contohnya daun pisang, daun jati, besek dari anyaman bambu atau pandan.
Sampai saat ini produk makanan tradisional seperti kue, terasi, ikan asin, nasi rames, dan berbagai hidangan tradisional lain masih mengandalkan kemasan ini. Selain lebih ramah lingkungan, sebenarnya kemasan organik tersebut membuat makanan terasa lebih mantap dari segi rasa dan aroma.
6. Hindari Menggunakan Alat Makan Sekali Buang
Sedotan, sumpit bambu, sendok, serta garpu plastik adalah peralatan makan sekali pakai yang langsung dibuang. Hindari menggunakan peralatan makan tersebut, alih-alih bawalah sendiri seperti sedotan stainless, sendok, garpu, dan sumpit alumunium.
Jika memang tidak punya atau lupa dibawa, ada cara lain yakni meminum langsung minuman dari gelas atau makan secara tradisional dengan jari bersih langsung.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan