Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Air Hangat Alami di Pancuran Pitu Baturraden

Kompas.com - 25/04/2019, 10:09 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com – Kecamatan Baturraden merupakan destinasi wisata favorit masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Berada di selatan Gunung Slamet, ada banyak obyek wisata di sana.

Setiap hari libur atau libur, kawasan Baturraden hampir pasti dipenuhi oleh wisatawan. Kebanyakan mereka datang dari Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Jika libur panjang, maka wisatawan yang datang banyak berasal dari tempat jauh seperti Jakarta.

Baca juga: Pacitan Punya Pemandian Air Hangat Alami 24 Jam

Pancuran Piru menjadi salah satu obyek wisata favorit pengunjung di kawasan Baturraden. Obyek wisata ini menawarkan keunikan alam berupa air panas yang sumbernya berasal dari dalam bumi.

Obyek wisata Pancuran Pitu tepatnya berada di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jarak tempuh dari Alun-alun Purwokerto adalah sekitar 18,5 kilometer dengan waktu tempuh kurang-lebih satu jam.

Tujuh pancuran air hangat

Sesuai dengan namanya, total terdapat tujuh pancuran tempat air mengalir dari sumbernya. Pitu adalah kata dalam bahasa Jawa yang memiliki arti tujuh. Air yang mengalir dari ketujuh pancuran itu semuanya hangat.

Lokasi Pancuran Pitu Baturraden ini memang berada di sisi selatan Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang menjadikannya sebagai gunung tertinggi di Jawa Tengah.

Baca juga: Pemandian Unik di Magelang, Berada dalam Kompleks Candi

Sumber air menjadi hangat karena berada dekat dengan dapur magma Gunung Slamet. Selain di Pancuran Pitu, daerah Guci di Kabupaten Tegal yang berada di lereng gunung tertinggi di Jawa Tengah juga terkenal memiliki banyak pemandian air hangat alami.

Berada di lereng selatan Gunung Slamet, Pancuran Pitu juga dikelilingi oleh kawasan hutan yang asri. Jika memandang ke sisi utara, maka tampak hutan lereng Gunung Slamet yang masih lebat.

Pancuran Pitu di Baturraden, Banyumas.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pancuran Pitu di Baturraden, Banyumas.
Ada banyak cara untuk menikmati air hangat alami di Pancuran Pitu ini. Pengunjung bisa mencelupkan atau membasuh kaki di titik pancuran. Bisa juga dengan mandi di kolam pemandian air hangat yang tersedia.

Dari kejauhan, Pancuran Pitu tampak seperti kawah karena asap yang mengepul dari air hangat. Tidak hanya dari pancuran, air hangat yang mengalir ke tebing pun juga masih mengeluarkan asap.

Baca juga: 4 Tips Berkunjung ke Pemandian Air Hangat-nya Magelang di Candi Umbul

Air hangat di Pancuran Pitu juga memiliki kandungan belerang yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan kulit. Ada pula jasa pijat atau lulur dengan bubuk belerang di obyek wisata ini.

Jika ingin merasakan sensasi mandi belerang di rumah, dijual pula bubuk belerang yang bisa dibawa pulang. Sesampainya di rumah, bubuk belereng bisa dicampur air hangat sehingga bisa digunakan untuk mandi air hangat bercampur belerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com